Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Padat Merayap

Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Padat Merayap

KUNINGAN -  Sudah menjadi kebiasaan setiap musim libur Lebaran sejumlah kawasan objek wisata di Kabupaten Kuningan menjadi tujuan wisata utama masyarakat dari berbagai daerah. Hal ini pun praktis menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan menuju lokasi wisata padat merayap. Terpantau, kepadatan arus lalu lintas di wilayah Kuningan mulai terjadi sejak hari pertama libur Lebaran. Sebagian besar kemacetan terjadi antara pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, kemudian akan kembali terjadi antrean kendaraan pada pukul 14.00 WIB hingga menjelang petang. \"Kepadatan arus lalu lintas sebagian besar terjadi saat jam kedatangan dan pulang para pengunjung objek wisata. Antrean kendaraan terjadi karena ada penumpukan di pintu masuk objek wisata dan persimpangan,\" ungkap Kabag Ops Polres Kuningan Kompol Erawan Kusmayadi saat memantau di Pospam Bojong, Selasa (27/6). Sejumlah rekayasa jalan pun diterapkan seperti pengalihan arus melalui jalan baru Sampora hingga Garatengah hingga pemberlakuan jalur satu arah atau one way dan sistem buka tutup serta pemasangan tolo-tolo sebagai pembatas jalan. Meski demikian, Kabag Ops mengakui, adanya pengalihan arus melalui jalan baru Sampora-Garatengah berdampak pada simpul di persimpangan Padamenak, Jalaksana, sehingga menyebabkan arus tersendat dan menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang. \"Anggota kami yang bertugas di persimpangan Padamenak harus bekerja cukup keras, karena ada pertemuan arus kendaraan dari jalan baru dan jalan utama. Untuk solusinya kami arahkan kendaraan untuk mengikuti arus terlebih dahulu atau sesekali kami buat sistem buka tutup,\" ujar Erawan. Sejumlah titik simpul kemacetan lain, kata Wahyu adalah di persimpangan Caracas yang merupakan titik pertemuan arus dari arah Cirebon dan Majalengka. Selain itu di ruas jalan Bandorasa menuju objek wisata Linggarjati dan Sangkanurip, sekitar objek wisata Cibulan, waterboom Sangkan Aqua Park, Curug Sidomba dan daerah Cigugur menuju objek wisata Palutungan adalah lokasi lain simpul kemacetan. \"Untuk solusi di sekitar pintu gerbang objek wisata kami pasang tali sehingga kendaraan tidak bisa menyebrang langsung, melainkan harus memutar terlebih dahulu hingga jarak yang dianggap aman. Ini untuk mengatasi kemacetan tidak semakin parah,\" kata Erawan. Selain itu, pihaknya pun telah menempatkan anggota yang dibantu petugas Dishub, TNI hingga Pramuka dan Polisi Pelajar (Poljar) untuk pengamanan di titik-titik rawan. Terutatama anggota yang tergabung dalam tim urai, kata Erawan, terus bergerak memantau arus dengan menggunakan motor dan langsung melakukan tindakan pengaturan. \"Kami sempat memberlakukan jalur satu arah mulai dari Caracas hingga persimpangan Sampora sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika arus lalu lintas padat saat bubar wisata, ternyata ada kendala sebuah kendaraan BBM mogok karena kerusaka kopling. Setelah kami berlakukan one way sekitar 10 menit, arus lalu lintas kembali normal dan jalur dikembalikan seperti semula,\" ujar Erawan. Selain itu, ditambahkan Kanit Laka Iptu Dani Setiawan, sempat terjadi insiden sebuah angkuta umum elf terperosok ke bahu jalan sekitar pabrik air mineral yang labil sempat menyebabkan arus lalu lintas kembali tersendat dan menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang. Beruntung insiden tersebut bisa segera teratasi setelah elf tersebut ditarik menggunakan truk pengangkut wisatawan, sehingga arus lalu lintas kembali normal. \"Sekitar 15 menit arus kendaraan dari arah Kuningan menuju Cirebon sempat tersendat akibat ada elf yang terperosok. Namun bisa segera kami atasi setelah minta bantuan kepada truk pengangkut wisatawan untuk menarik kendaraan tersebut kembali ke jalur,\" ujar Dani. Sementara itu salah seorang pengunjung objek wisata Sangkanurip asal Indramayu, Tomi, 33, mengaku terjebak kemacetan saat memasuki wilayah Kuningan sejak pukul 09.00WIB. \"Saya baru tiba di tempat ini sekitar pukul 12.00WIB, padahal biasanya Indramayu-Kuningan bisa ditempuh 1,5 jam saja. Demi menyenangkan anak-anak, setahun sekali tak apa-apa,\" ujar Tomi. (taufik)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: