Postingan Sukaryadi Tak Patut

Postingan Sukaryadi Tak Patut

CIREBON- Sukaryadi akhirnya meminta maaf. Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Nasdem itu menggelar jumpa pers sekaligus menyampaikan permohonan maaf di kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Selasa (4/7). Sebelum menggelar konferensi pers, ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Cirebon itu sowan untuk meminta nasehat kepada Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani dan Ketua Tanfidz PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi. “Saya atas nama pribadi meminta maaf yang sebesar- besarnya atas status yang saya posting di media sosial Facebook. Saya minta maaf karena telah membuat kegelisahan dan ketidaktenangan masyarakat Kabupaten Cirebon dan masyarakat luas pada umumnya,” tutur Sukaryadi. Dia mengaku tak akan mengulangi lagi perbuatan itu. “Sekali lagi saya minta maaf atas kalimat yang saya tulis di Facebook,” ucapnya. Sementara Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani mengatakan apa yang ditulis Sukaryadi bukan dalam rangka menafikan Allah SWT. Apalagi Sukaryadi pemeluk Islam. Pria yang akrab disapa Kang Wawan itu mengatakan Sukaryadi sudah meminta maaf dan meminta nasihat dari para orang tua. “Dia juga bagian dari warga NU dan juga pengurus PCNU. Wajar ketika ada masalah mengadu sama orang tua,” terangnya. Meski demikian, tambah Kang Wawan, ungkapan Sukaryadi di FB tidak patut diposting. Dia mengingatkan kepada Sukaryadi untuk berhati-hati dalam menulis status di media sosial. “Kami harap persoalan ini tidak kembali terulang, karena apa yang kita tulis di media sosial cepat menyebar. Jadi ke depan siapapun harus lebih berhati-hati,” tandasnya. Sementara itu, permohonan maaf Sukaryadi ditanggapi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon. Ketua MUI Kabupaten Cirebon KH Bahrudin Yusuf mengatakan permintaan maaf Sukaryadi sudah semestinya ditanggapi dengan kepala dingin. \"Saya respons baik permintaan maaf Sukaryadi. Asal tidak terulang lagi,\" ungkap Bahrudin. Menurutnya, umat Islam, terutama NU, berjiwa lentur, luwes dan diterima semua kalangan. “Mudah-mudahan tidak seperti kasus Ahok. Tidak fatal,\" harapnya. Dia pun mengingatkan kasus ini menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi manusia agar bertutur kata atau menulis yang baik. “Bertutur katalah yang baik, atau lebih baik diam,\" pesannya. Terpisah, salah satu tokoh muda Kabupaten Cirebon Bambang Mujiarto ST meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing isu ataupun hal-hal lainnya yang bisa mengganggu kondusivitas Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, postingan Facebook (FB) dengan nama Sukaryadi Karyadi Wawu Senin pagi (3/7) tiba-tiba viral. Postingan akun milik anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Nasdem tersebut langsung diserbu ratusan netizen. Mayoritas mengecam kalimat yang ditulis Sukaryadi. Meski sudah dihapus dari dinding FB, tapi postingan tersebut sudah menyebar. Sukaryadi menulis: “Menjadi pemimpin jangan takut sama allah, apalagi takut sama UU. Kalau saya dipercaya jadi Bupati rakyat segalanya bagiku,”. Netizen sendiri tidak mempermasalahakan jika Sukaryadi ingin menjadi bupati dan mengabdi untuk rakyat. Namun penggunaan kata-kata tidak takut Allah dinilai tidak tepat dan bisa melukai hati umat Islam. Beragam komentar pun terlontar dari akun Facebook milik netizen. Bahkan beberapa di antaranya meminta polisi memproses status itu, kendati Sukaryadi sudah meminta maaf. Seperti yang ditulis oleh akun Ayip Mohamad Rifki yang menyayangkan jika status yang diunggah oleh Sukaryadi tersebut hanya bertujuan untuk menaikkan popularitas jelang Pilbup 2018. “Tiba-tiba saja gak ada angin dan hujan, seorang marbot masjid tanya \"Sukaryadi itu orang mana sih?\" Dalam hati popularitasnya naik signifikan setelah Sukaryadi Karyadi Wawu bikin status \"Jangan Takut Sama Allah\". tulisnya di wall FB Sukaryadi Karyadi Wawu. Sukaryadi sendiri dalam setiap komentar di FB, mencoba memberikan penjelasan. Salah satu yang ditulis berbunyi: \"Allah maha pengasih dan penyayang, jangan ditakuti tapi jangan melawan. Jalani perintahnya jauhi larangannya. Liat banyak pemimpin yang ingkar bkn hanya diambil. Apa itu bukan melawan perintah allah\" balas Sukaryadi. (sam/via/dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: