Sumur Bor Kering, Krisis Air Ancam Warga Pantura Indramayu

Sumur Bor Kering, Krisis Air Ancam Warga Pantura Indramayu

INDRAMAYU – Musim kemarau belum memasuki puncaknya. Namun, ancaman krisis air bersih mulai melanda penduduk di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar). Sebagian sumur bor warga mulai kering, air bersih pun sulit didapat. “Mandek, disedot airnya tidak keluar,” ungkap Atim, warga di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Selasa (4/7). Seingatnya, tanda-tanda sumur bornya bakal mandek mulai terasa sejak pertengahan bulan Ramadan lalu. Mula-mula air yang keluar kecil tak seperti biasanya, lalu kemudian air sama sekali tidak mengucur. “Sehabis lebaran ini sumur bornya mati. Tidak bisa digunakan lagi, mungkin nanti pas musim hujan,” keluh dia. Untuk mencari sumber air tanah baru, dia mengaku tidak memiliki anggaran yang cukup lantaran habis untuk Lebaran. Apalagi untuk membut sumur bor standar harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah. Biaya itu dipergunakan untuk membayar upah tukang gali sumur bor, membeli pipa serta mesin pompa air yang baru. Sehingga sementara waktu dirinya belum bisa berbuat banyak. “Kalau di sekitar rumah saya sumber air tanahnya gampang, jadi biayanya lebih murah. Tapi kalau di daerah lain yang sumber air tanahnya dalam, mungkin biayanya lebih mahal,” kata Atim. Yang dialami warga lainnya Wanda masih mendingan. Sumur bor miliknya tidak ikutan mati. Tapi, air tanah yang keluar menjadi asin laiknya air laut. Selain berasa asin, warna air sudah terlihat kuning keruh. Padahal jarak ke lautnya mencapai belasan hingga belasan kilometer. “Rasanya asin. Buat mandi saja lengket,” ucapnya. Sumur bor miliknya sudah mulai terasa asin sejak seminggu terakhir. Dia menduga hal ini akibat intrusi air laut di pantai utara yang sudah mencapai daratan melalui aliran air di bawah tanah. Karenanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci, masak dan minum, dia dan keluarganya harus membeli dari pedagang air keliling atau ke rumah kerabat yang kualitas air yang lebih baik. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: