Calo PPDB Gentayangan, Sekolah di Pinggiran Kurang Siswa

Calo PPDB Gentayangan, Sekolah di Pinggiran Kurang Siswa

CIREBON – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dikotori ulah oknum calo. Mereka mengaku mampu memasukan siswa melalui jalur khusus. Beberapa orang tua murid sempat melaporkan hal ini ke Dinas Pendidikan (Disdik). “Kami terus selidiki dan pastikan jangan sampai uang keluar. Itu percuma karena tidak ada titip menitip,” tegas Kepala Disdik, Drs H Jaja Sulaeman MPd, kepada Radar, Kamis (6/7). Menurut Jaja, tindakan para calo tidak dibenarkan. Janji memasukan lewat jalur khusus juga sebatas modus penipuan, karena pendaftaran PPDB untuk tingkat SMP menerapkan sistem online. Dalam sistem itu, ada data setiap warga Kota Cirebon yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). “Misal warga Kelurahan Larangan zonasi tiga mau masuk SMPN 5 di zonasi satu, otomatis akan tertolak. Kecuali melalui jalur prestasi. Jadi jangan percaya sama calo,” terangnya. Meski menerapkan sistem zonasi dengan komposisi 90 persen, tetapi dinas pendidikan juga memberlakukan sistem passing grader. Dengan kuota yang terbatas, perlu dilakukan seleksi. Bila kuota sudah penuh, calon peserta didik diarahkan untuk ke sekolah lain di zonasi terdekat. \"Masalah pengalihan ini menunggu penutupan zonasi selesai. Atau, ada pilihan sekolah swasta,\" tuturnya. Dari perkembangan terbaru, kata Jaja, beberapa sekolah sudah dipenuhi pendaftar sesuai zonasi. Namun, masih ditemukan orang tua siswa yang tetap memaksakan masuk ke sekolah tertentu melalui jalur akademik. Jaja juga mengimbau pihak sekolah untuk taat pada aturan. Pelanggaran terhadap mekanisme PPDB ini ada konsekuensinya dan sanksinya sudah diatur dengan tegas. Di lain pihak, minat mendaftarkan siswa sesuai zonasi belum terlihat di sejumlah sekolah. Seperti yang terpantau di SMPN 13 Cirebon, Kamis (6/7). Dari data yang tercatat, di hari keempat pendaftar baru 74 siswa. Kendati demikian, panitia PPDB SMPN 13 Cirebon, Siti Jamilah optimis kuota penerimaan siswa akan terpenuhi. \"Harus optimis ya, tahun sekarang sesuai dengan kuota yang ditentukan, kita menampung 224 siswa untuk 7 rombel,\" tambahnya. Sama halnya dengan yang terpantau di SMPN 8 Cirebon. Tercatat, ada 135 siswa yang sudah mendaftar. Padahal kuota di SMPN 8 sebanyak 352 siswa. \"Sepertinya bakal jauh dari kuota, tapi kita tunggu sampe hari terakhir pendaftaran hari Senin,\" ujar Sekretaris PPDB SMPN 8 Cirebon, Wagino. Wagino menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beragam cara untuk menarik minat siswa. Seperti sosialisasi sekolah kepada sejumlah sekolah dasar hingga langsung ke masyarakat. Namun, dengan PPDB online terbaru tahun 2017 yang menggunakan sistem zonasi, ada beragam efek. Ia menduga, minimnya jumlah calon siswa yang mendaftar disebabkankan dekatnya jarak antarsekolah. Ada pula kecenderungan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah terdekat dengan tempat tinggal. \"Ada juga orang tua memilih sekolah yang dinilai lebih bagus kualitas pendidikannya, padahal semua sekolah sama,\" katanya. Seperti yang diketahui, SMPN 8 termasuk dalam zonasi III bersama tiga sekolah lainnya yakni SMPN 6, SMPN 7 dan SMPN 9. Masing-masing sekolah tersebut memiliki daya tampung siswa yang tak jauh berbeda. SMPN 6 misalnya, menampung 320 siswa, SMPN 7 320 siswa dan SMPN 9 menampung 288 siswa. Wagino berharap, pendaftaran yang tersisa tinggal hitungan hari lagi bisa menambah jumlah pendaftar yang ada. \"Kalaupun kuotanya gak terpenuhi ya mau gimana lagi, seadanya,\" tuturnya. (ysf/mik)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: