Disdik Cek Kerusakan Sekolah, Biaya Perbaikan sedang Dihitung

Disdik Cek Kerusakan Sekolah, Biaya Perbaikan sedang Dihitung

CIREBON - Ambruknya atap salah satu ruang di SDN 2 Pamengkang, tidak sampai membuat pihak sekolah menitipkan siswanya ke sekolah lain. Pihak sekolah akan menyiasati kondisi tersebut dengan melakukan rekayasa jam belajar, sehingga siswa tetap mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), meskipun tidak seperti biasanya. “Untuk solusinya, KBM akan dibagi jam. Beberapa kelas ada yang masuk pagi, dan ada juga yang masuk siang. Sampai kondisi fisik bangunan selesai diperbaiki. Kita tidak lakukan penitipan siswa ke sekolah lain. Salah satu alasannya, karena akses terdekat ke sekolah lain jaraknya cukup jauh,” ujar Kepala UPT Kecamatan Mundu, Carmin saat ditemui Radar di kantornya, Senin (10/7). Menurut Carmin, setelah pihak dinas menerima laporan yang disampaikan UPT Pendidikan Mundu, Senin (10/7) tim dari Sarpras Disdik datang bersama rombongan lainnya untuk mengecek langsung kondisi sekolah, dan melakukan penghitungan biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kembali sekolah tersebut. “Nah tadi sudah dihitung, berapa biaya yang diperlukan. Cuma memang belum disampaikan ke saya berapa yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan. Bentuk perbaikannya juga sama belum disampaikan. Apakah nanti rehab total atau hanya perbaikan pada bagian atap? Kita tunggu perkembangan selanjutnya dari Disdik,” imbuhnya. Namun, pihaknya memastikan bahwa proses perbaikan akan dilakukan sesegera mungkin. Tetapi, untuk waktunya, Carmin sendiri belum bisa memastikan kapan proses perbaikan segera dilakukan. “Informasi yang saya dapat, SD ini masuk prioritas. Dan akan segera dilakukan perbaikan,” tuturnya. Disampaikan Carmin, bangunan tersebut pada 2013 lalu memang sempat direhab, namun ia tidak mengetahui bentuk rehab yang dilakukan saat itu. Setelah itu, pada 2015, sekolah juga mengajukan perbaikan karena kondisi sekolah yang semakin memprihatinkan. “Sepertinya yang 2013 itu masuknya kategori rehab ringan. Makanya, kerusakan kembali terjadi pada 2015,” ungkapnya. Sementara itu, Kuwu Desa Pamengkang, Saefudin Zuhri meminta dinas terkait segera melakukan perbaikan. Sehingga kerusakan yang ada saat ini, tidak mengganggu KBM siswa di SDN II Pamengkang. “Kalau kami mintanya segera direalisasikan. Terlebih, pada tahun 2015 sudah ada pengajuan untuk melakukan perbaikan. Kalau dibiarkan, kasihan siswa,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: