Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah di Kabupaten Cirebon yang Belum Terselesaikan

Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah di Kabupaten Cirebon yang Belum Terselesaikan

MASALAH sampah di Kabupaten Cirebon saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Terutama, soal tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, Kabupaten Cirebon belum memiliki solusi. Banyak kendala, mulai perilaku buang sampah sembarangan hingga penolakan warga yang wilayahnya dijadikan TPA. Seperti TPA Gunung Santri, warga Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, menolak kembali menjadi tempat pembuangan sampah. Baca: Jika TPA Gunung Santri Kembali Dibuka, Ini Janji Pemerintah Pemkab Cirebon Harus Penuhi Hak Warga Sekitar TPA Gunung Santri Sepertinya mesin pemusnah sampah milik Suharto warga Desa Palimanan Barat, Blok Pejagan Asem, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, bisa menjadi alternatif menyelesaikan permasalahan sampah. Karena mesin milik Suharto, per harinya bisa memusnakan sekitar 20 lebih truk sampah. \"Alat pemusnah sampah yang kami buat ramah lingkungan. Karena dalam proses pemusnahanya tidak menimbulkan asap. Dan, dalam 10 menit kami bisa membakar sampah apa pun sebanyak 6 kubik atau 1 truk sampah. Namun pemerintah Kabupaten saat ini masih belum melirik,\" kata Suharto. Baca: Setahun Lebih Tidak Diangkut, Gunungan Sampah Nyaris Timbun TPU Tak Diangkut, Sampah Meluber ke Jalan Suharto mengaku, mesin pemusnah sampah yang dibuatnya itu sudah pernah ditawarkan kepada pemerintah daerah sebagai solusi penyelesaian. Namun, sampai saat ini belum mendapat respons pemerintah daerah. \"Jika nanti masih tidak direspons Pemerintah Kabupaten Cirebon, maka saya membuka peluang bagi siapa pun yang mau membuang sampah baik dari kota Cirebon maupun daerah lainya untuk datang ke tempat pemusnahan sampah ini untuk dimusnakan,\" tutur Suharto. Namun, karena pembuatan alat pemusnah sampah itu dibuat dengan uang pribadi bersama beberapa temannya, Suharto memberi tarif alias tidak geratis. Dana yang dikeluarkannya untuk membuat mesin pemusnah sampah mencapai miliaran rupiah. Baca: Bupati Instruksikan Desa Punya Alat Pemusnah Sampah \"Ini kan dibuat dari dana pribadi, tentunya untuk biaya oprasional dan pekerja memerlukan biaya. Karena mesin ini dioprasikan dengan bahan bakar residu yang setiap operasi satu jam menghabiskan residu 120 liter,\" ujar Suharto. Menurut Suharto, dengan adanya mesin pemusnah sampah yang ramah lingkungan, pemerintah daerah saat ini tidak harus pusing mencari solusi pengadaan TPA. Karena dengan mesin itu bisa membakar banyak sampah per harinya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: