BPPT Pemetaan Jalur Kereta Api Cepat Pakai Drone Puna Alap Alap
CIREBON - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan uji coba pemetaan, terkait rencana pembangunan kereta api cepat dari Jakarta menuju Surabaya. Uji coba ini dilakukan dengan sebuah pesawat tanpa awak atau drone, dalam membantu melakukan pemetaan jalur kereta api cepat. Drone yang diberi nama Puna Alap Alap itu, memiliki kemampuan terbang hingga tujuh jam lamanya. Kepala Program Drone BPPT RI, Joko Purwono mengatakan, drone Puna Alap Alap memiliki dua misi, yakni Mapping dan Surveillance. \"Selain kemampuan terbang, drone ini juga memiliki dua tipe kamera yang berbeda dari setiap misinya,\" ujarnya dalam misi uji coba jalur pemetaan udara jalur kereta api Jakarta-Surabaya di Bandara Cakrabuana Cirebon, Sabtu (15/7). Dalam misi uji coba ini, hasil tangkapan kamera pada drone Puna Alap Alap akan dikomparasi dengan metoda Light Detection and Ranging (Lidar). \"Sehingga hasil dari pemetaan tersebut, akan dibuat dalam bentuk 3D,\" jelasnya. Seiring dengan perkembangan dan jam terbangnya, kata Joko, drone Puna Alap Alap sudah kerjasama dengan industri. \"Ke depan, performa dan endurance drone Puna Alap Alap akan lebih prima dan menjadi bagian dari kedaulatan tanah air,\" harapnya. Hasil uji coba pemetaan di Cirebon ini, akan dilakukan kroscek dengan data hasil survei yang sudah ada. Kepala BPPT RI, Unggul Priyatno mengaku, penggunaan drone diyakini dapat membantu pemetaan jalur Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya. I a mengatakan, selain kemampuan terbang yang lama, drone ini juga sudah menggunakan spesifikasi kamera khusus untuk melakukan pemetaan. \"Efektivitas biaya juga kalau menggunakan pesawat pada umumnya membutuhkan biaya cukup banyak,\" katanya. Dari uji coba pemetaan itu, Unggul memastikan jumlah lengkungan tajam hingga perlintasan sebidang hasil bidikan drone Puna Alap-alap. \"Sisi kanan dan kiri dari jalur juga perlu dipetakan, siapa tahu ada pemukiman. Karena jalur kereta api cepat memang tidak boleh ada pemukiman,\" katanya. Dari hasil studi mengenai kereta api, lanjut Unggul, akan muncul opsi dalam proses pembangunan kereta api cepat. \"Sekarang kami hanya ingin menguji sampai seberapa jauh kemampuan mapping dari drone, sekalian mengecek seberapa akurat data yang kita peroleh. Nanti kan dikroscek juga,\" pungkasnya. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: