Muncul Serangan Hama Wereng dan Klowor, Ini Imbauan bagi Petani

Muncul Serangan Hama Wereng dan Klowor, Ini Imbauan bagi Petani

INDRAMAYU – Munculnya hama wereng dan klowor (kerdil hampa) di Indramayu belakangan ini cukup meresahkan para petani, karena ratusan hektar sawah gagal dipanen. Para petani pun terpaksa harus melakukan tanam ulang, dan menderita kerugian yang cukup besar. Menyikapi kondisi ini, Wakil Bupati Indramayu Supendi mengingatkan para petani, agar jangan melakukan penanaman padi secara terus menerus. Menurutnya, petani harusnya bisa melakukan selingan dengan menanam palawija. Jadi selama tiga kali tanam dalam setahun jangan melakukan pola tanam padi-padi-padi. Namun polanya padi-palawija-padi. “Zaman dulu para petani kalau menanam diselingi dengan tanaman palawija. Hal ini mampu mencegah munculnya hama. Sementara saat ini mayoritas petani dalam setahun ini terus menerus menanam padi selama tiga kali,” ujar Supendi. Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengakui serangan hama wereng dan klowor telah membuat tanaman padi milik petani menjadi menurun produktivitasnya. Bahkan, adapula yang gagal panen hingga harus tanam ulang. Sutatang menilai, maraknya serangan hama pada tanaman padi disebabkan siklus penanaman padi yang tidak terputus sejak 2016 lalu. Hal itu menyusul tingginya curah hujan yang membuat suplai air pada areal sawah tetap terjaga. “Siklus hama pun jadi tidak terputus karena tanaman padi selalu ada. Harusnya pola tanamannya padi–padi–palawija. Jangan padi terus menerus,” tandas Sutatang. Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Indramayu terserang wereng dan Klowor. Di antaranya terjadi di Desa Cipedang, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. Di daerah tersebut, sekitar 50 persen areal tanaman padinya diserang hama dan mengalami gagal panen. Karena serangan hama wereng maupun klowor berlangsung cepat dan mudah menyebar. Meski sudah dilakukan upaya pengobatan, namun tanaman padi tetap tak bisa diselamatkan. Para petani pun pasrah, dan terpaksa harus melakukan penanaman ulang. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: