HPI 2017, Publik Sastra Cirebon Antusias Apresiasi Biduan Dangdut

HPI 2017, Publik Sastra Cirebon Antusias Apresiasi Biduan Dangdut

CIREBON - Rumah Kertas, Senja Sastra dan Sabda Kopi menggelar Hari Puisi Indonesia (HPI) 2017 di Saung Juang depan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Sabtu (22/7) malam. Selain pembacaan puisi, acara juga diisi diskusi antologi puisi \"Biduan Dangdut\" karya Abdurrahaman M. Karya Abdurrahman yang dicetak stensilan itu turut dibagikan kepada para pengunjung yang datang. Apresiator berdatangan antusias, baik yang hanya sekadar ingin menyaksikan maupun ikut membacakan bait puisi di malam HPI itu. Abdurrahaman mengatakan, Biduan Dangdut terinspirasi dari kehidupan malam di kawasan pantura, khusunya di Indramayu bagian barat. Menurutnya, Indramayu merupakan salah satu daerah yang banyak terdapat warung remang-remang. Mengingat cukup lama hidup di wilayah Indramayu, secara tidak langsung dirinya merasakan keseharian masyrakat di kawasan pantura itu. Terutama ihwal kehidupan malamnya. Karena itu pula, menginispirasi kelahiran karyanya; antologi puisi Biduan Dangdut. \"Karya yang saya lahirkan ini berdasarkan pengalaman pribadi. Di mana selama lima tahun saya hidup di Indramayu. Pengalaman di sana (Indramayu, red) yang menurut saya menarik, saya coba tungkan dalam bentuk karya sastra puisi,\" ungkap penyair kelahiran Cirebon itu. Maman tidak mempersoalkan siap pun yang menilai maupun mengkritik puisinya. Publik juga bebas untuk menafsiri karya puisinya itu. Antologi puisi Biduan Dangdut karya Abdurrahman M dibedah Masruri, dosen Sastra Unswagati Cirebon. Menurutnya, sebagai orang asli Indramayu, puisi karya Abdurrahman sudah kekinian. Sehingga mudah diterima masyarakat. Meski begitu, kritik Masruri, pengalaman kehidupan malam penyair yang akrab disapa Ang Maman terlalu mainstrem untuk diangkat. Padahal, Indramayu memiliki segudang kekayanan dan persoalan yang dapat diangkat menjadi karya dalam bentuk puisi. \"Seseungguhnya Indarmayu itu banyak kekayaan yabg bisa diangkat sastrawan. Seperti contoh kekayaan minyak. Selain itu, banyak juga persoalan ekonomi sosial yang bisa diangkat. Setelah adanya Cipali, kini Indramayu menjadi kota mati. Nah itu permasalah di Indramayu yang juga bisa diangkat,\" terang Masruri. Hari Puisi Nasional 2017 juga diramaikan dengan pertunjukan pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan digenapi dengan stand up puisi. Semua bisa tampil merayakan hari puisi di panggung yang merdeka. (fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: