Perjuangan Sukir Naik Haji dari Hasil Panen Kandas, Merasa Dikecewakan Kemenag

Perjuangan Sukir Naik Haji dari Hasil Panen Kandas, Merasa Dikecewakan Kemenag

CIREBON - Sukir (77) bersama dengan istrinya Tijah (75), warga Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon terpaksa harus ikhlas, gagal berangkat haji tahun 2017 ini karena alasan yang belum jelas dari Kemenag. Padahal kodisi Sukir dan istrinya sudah lanjut usia (lansia).Tidak hanya itu, selain kondisinya yang tua, Sukir merupakan keluarga yang sederhana yang mengumpulkan dana untuk berangkat haji dengan perjuangan yang luar biasa. Diketahui, Sukir memulai impiannya berangkat haji pada tahun 2005. Dia yang saat itu ingin berangkat haji bersama dengan istrinya itu berusaha mengumpulkan uang dari hasil panen padi. \"Beliau membayar haji dari hasil panen padi, tanah sawahnya juga dari hasil sewa ke aparat desa sebanyak 2 hektare, dengan setiap tahunnya dibayar sebesar 50 % dari hasil panen,\" kata Kodim, putra dari pasangan Sukir dan Tijah. Meskipun hanya dari hasil panen padi yang sawahnya sewa dari aparat desa, keinginan Sukir untuk berangkat ke tanah suci teguh, dan Sukir pun dari hasil panennya menyisipkan uang untuk menabung. Pada tahun 2011 uang yang dikumpulkan oleh Sukir pun akhirnya bisa terkumpul dan dirinya langsung mendaftar haji. \"Pada tahun 2011 bapak memdaftar haji, dan membayar Rp51 juta. Kemudian beliau juga mengumpulkan lagi untuk pelunasan, alhamdulillah sampai sekarang pun beliau berhasil mengumpulkan uang, untuk biaya pelunasan haji,\" ujar Kodim. Perjuangan menabung untuk keberangkatan haji akhirnya bisa dilunasi semuanya sebelum rencana keberangkatannya pada tahun 2017 ini. namun menjelang keberangkatannya Sukir terpaksa harus dikecewakan oleh pihak Kementerian Agama. Pasalnya, Sukir beserta istrinya yang berangkat haji dijadwalkan pada tahun 2017 ini terpaksa harus diundur tahun 2018. Padahal dirinya juga sudah mempersiapkan segalanya seperti paspor, kelengkapan berangkat haji, batik, tali dan koper pemberian dari Kemenag. \"Padahal sudah siap semua mas, kami juga ada pemanggilan berangkat pada tahun 2017, tapi tanpa alasan yang jelas Kementerian Agama membatalkan begitu saja,\" katanya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: