Ulama Ajak Masyarakat Jaga Keutuhan Bangsa

Ulama Ajak Masyarakat Jaga Keutuhan Bangsa

KUNINGAN-Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dirayakan seluruh rakyat Indonesia baik di dalam maupun luar negeri, merupakan anugerah dan berkah yang luar biasa. Salah satu cara untuk mensyukuri kemerdekaan tersebut, yakni dengan Shalawat Kebangsaan yang digelar GP Ansor di Alun-alun Desa Sukaharja, Kecamatan Ciawigebang, Sabtu malam (19/8). Hadir dalam acara tersebut camat Ciawigebang, kepala Desa Sukaraja, DKM Masjid Al-Hidayah Sukaharja, Rois Syuriah PC NU Kuningan KH Abdul Aziz Anbar Nawawi dan Ketua Tanfidiyah PC NU Kuningan KH Aam Aminuddin SHI MA. Hadir pula perwakilan Banom (Badan Otonom) NU se-Kabupaten Kuningan serta ratusan warga setempat. Ketua GP Ansor Kuningan KH Didin Misbahudin di sela-sela acara mengatakan, agenda Shalawat Kebangsaan di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang tersebut dalam rangka merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus pemperingati Hari Jadi ke-519Kabupaten Kuningan. Menurut Didin, di tengah arus globalisasi saat ini, tantangan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh nusantara menjadi semakin kompleks, mulai dari ancaman ideologi ormas yang bertentangan Pancasila, gerakan Islam transnasional, dan lain sebagainya. “Intinya adalah satu, yaitu warga Indonesia wajib merawat Pancasila, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Walaupun kita berbeda, kita tetap satu jua,” kata alumni Ponpes Kendal Kaliwungu itu. Sementara itu, tausiyah disampaikan KH Aam Aminuddin SHI MA selaku Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten Kuningan. Dikatakan, semua elemen anak bangsa di Negeri ini harus bersatu. Semua diharapkan bisa kompak jika memang menginginkan negara ini menjadi negara yang besar dan dihargai bangsa lain, sekaligus menjadi rujukan dunia internasional dalam berbagai bidang displin ilmu. “Kalau negara kita ingin besar, kita harus kompak, kita harus kerja bersama. Warga Nahdliyyin punya andil besar dalam proses kemerdekaan bangsa ini, baik sebelum maupun sesudahnya. Mari kita lanjutkan cita-cita besar para pendiri republic atau founding fathers ini. Mari kita wujudkan secara kongkret dalam kehidupan sehari-hari Islam yang ramah, toleran, dan Islam moderat, serta Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ajaknya. Ikut menambahkan, Rois Syuriah PC NU Kabupaten Kuningan KH Abdul Azis Anbar Nawawi. Ia mengatakan majelis Ansor Bersholawat diharapkan menjadi wadah bagi para kiai, ulama, dan masyarakat untuk mengupayakan keutuhan, kesatuan, dan penguatan bangsa dan negara. “Ulama punya tanggung jawab besar menjaga agama, menjaga umat, serta menjaga Negara dan bangsa,” kata Aziz. Oleh karena itu, menurut Aziz, sudah menjadi tanggung jawab kiai dan ulama menjaga Indonesia dari upaya-upaya melemahkan dan menceraiberaikan negara, baik dari kelompok radikal sekuler maupun kelompok radikal yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara agama. Ada juga kelompok intoleran yang bahkan tidak menoleransi perbedaan dalam agamanya sendiri. Fanatisme kelompok dapat menimbulkan ketidakstabilan dan mengganggu keutuhan negara. Mencintai tanah air merupakan bagian dari iman. Ini pernah digaungkan KH Hasyim Asy’ari dalam resolusi jihadnya. “Besarnya jasa ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti yang sering dikatakan Soekarno, Indonesia bisa merdeka tidak terlepas dari jasa kiai dan ulama. Apa kurang cukup bukti jasa ulama ketika Soekarno mengatakan tanpa mereka mungkin kita tidak akan merdeka,” tandas Aziz. Acara Shalawat Kebangsaan pun dilaksanakan dengan penuh khusuk. Melalui acara ini berharap bangsa Indonesia tetap terjaga dengan persatuan dan keutuhannya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: