Studi Banding Anggota DPRD Kuningan ke Luar Jawa Jadi Sorotan

Studi Banding Anggota DPRD Kuningan ke Luar Jawa Jadi Sorotan

KUNINGAN - Keberangkatan seluruh anggota DPRD Kabupaten Kuningan dengan tema studi banding atau kunjungan kerja (kunker) ke beberapa kota di luar pulau Jawa, mendapat sorotan sejumlah pihak. Salah satu kritik tajam disampaikan aktivis F-Tekkad Sujarwo BA alias Mang Ewo. Menurut Sujarwo, tidak mustahil studi banding para wakil rakyat tersebut akan memunculkan sikap sinis dari masyarakat. Hal tersebut menurutnya cukup beralasan. Agenda studi banding para wakil rakyat yang disinyalir akan menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah tersebut, bertolak belakang. Karena agenda itu di tengah berbagai kesulitan ekonomi yang saat ini dirasa melilit lapisan masyarakat kurang beruntung, “Jelas sangat bertolak belakang dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Tidak bisa disalahkan jika kegiatan studi banding tersebut banyak yang menilai sebagai suatu sikap yang tidak memiliki empati terhadap kesusahan masyarakat,” tuturnya. Agenda studi banding para anggota DPRD yang terkesan menghamburkan anggaran yang berasal dari APBD itu, lanjut Mang Ewo, juga akan memunculkan pertanyaan kritis warga. Apakah kegiatan yang tujuannya menambah wawasan para wakil rakyat itu tidak bisa didapatkan dari daerah yang lokasinya masih di Pulau Jawa? “Akan sangat disesalkan jika dari hasil studi banding yang anggarannya berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat, tidak membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kuningan,” ucapnya. Kritikan tajam lainnya disampaikan aktivis LSM Merah Putih, Boy Sandi Kartanegara. Dia berpandangan, agenda studi banding para wakil rakyat Kuningan tersebut seyogyanya terlebih dulu ada dijelaskan kepada masyarakat yang diwakilinya. Untuk tujuan apa dilakukan studi banding ke luar Pulau Jawa. Termasuk di dalamnya berapa lama waktu yang dibutuhkan, dinas dan lembaga apa saja yang akan dikunjungi. Dan yang terpenting adalah berapa anggaran yang diperlukan untuk kunker tersebut. “Anekdot yang beredar kan studi banding itu hanya sekedar untuk mewakili rakyat yang belum pernah mengunjungi Pulau Batam, Palembang, Makassar, atau daerah lainnya,” sindir Boy. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, agenda studi banding 4 Komisi DPRD Kuningan tersebut dilakukan selama empat hari. Terhitung sejak Senin hingga Kamis mendatang (24/8). Agenda itu menghabiskan anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp 400 juta lebih. Penjelasan tersebut seperti yang telah disampaikan Sekretaris DPRD Kuningan, Suraja. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: