Sadis!Guru SMP Dirampok Lalu Dibunuh Ninja

Sadis!Guru SMP Dirampok Lalu Dibunuh Ninja

CIAMIS– Kasus perampokan disertai pembunuhan sadis terjadi di Pamarican Ciamis, Selasa dini hari (22/8). Uun Ruhimat (60), guru SMPN 1 Pamarican meninggal dunia dihabisi para penjahat yang masuk ke rumahnya. Para perampok bertopeng (ninja) itu membunuh korban disaksikan dua cucu dan satu putranya. Ketiganya yang masih kecil bersembunyi di kolong tempat tidur. Adapun Sudarni (54), istri korban pingsan dipukul para penjahat. Tetangga korban, Ikin Saikin (47) mengaku baru mengetahui Uun meninggal Selasa pagi. Salah satu cucu korban, Ah (10), mendatangi rumahnya. Dia menerangkan kakeknya dibunuh para perampok. Ikin beserta tetanggan lain kemudian mendatangi rumah guru SMPN 1 Pamarican itu. Saat mereka ke rumah korban, pintunya tidak dikunci. Pintu hanya disandarkan. Itu untuk menutupi pintu karena rumah korban sedang direhab. “Saat kami buka pintunya sempat susah karena terhalang jasad korban,“ ucap Ikin ditemui di halaman Kamar Mayat RSUD Ciamis Selasa siang (22/8). Usai pintu dibuka, Ikin kaget. Korban telungkup. Tangannya menyilang ke atas. Dia bersimbah darah. Di kepalanya ada bekas luka bacok cukup panjang. Uun sudah meninggal. Ikin dan warga lainnya lalu masuk ke dapur. Di sana, istri korban, Sudarni (54) telungkup. Dia pingsan. Kejadian itu lalu dilaporkan warga ke pihak desa dan Polsek Pamarican. Istri korban lalu dibawa ke puskesmas. Dia sempat sadar lalu pingsan lagi usai mengetahui suaminya meninggal. “Beberapa kali korban itu sempat pingsan,“ ungkapnya. Tetangga lain Ajat Sudrajat (42) mengaku mendapatkan keterangan dari cucu korban bahwa yang menghabisi kakeknya adalah dua orang yang bertopeng hitam. Jumlahnya dua orang. Satu orang membawa golok. Dua cucu dan putra korban juga mendengar perampok menanyakan kunci mobil kepada kakeknya itu. “Jadi ketiga anak itu mengaku keluar dari bawah kasur sekitar pukul 06.00 setelah keluar kakeknya meninggal dan neneknya ada di dapur pingsan serta melapor kepada warga,” bebernya kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group). Pengakuan istri korban kepada Ajat bahwa para perampok mengambil uang Rp10 juta di laci. Sementara Rp2 juta lebih lagi masih ada. Para perampok kabur lewat ruang tamu dan sempat menyandarkan pintu depan. Terdengar juga suara sepada motor. “Saya heran padahal warga malam itu meronda sampai pagi sekitar 03.00. Sama sekali tidak mengetahui ada kejadian itu. Bahkan malam itu juga ramai karena ada hiburan,” ujar Ajat. Di mata Ajat, korban orang baik. Uun selalu berbaur dengan masyarakat. Korban juga mempunyai jadwal ronda malam. “Makanya saya juga kaget baru kali ini di kampung ada kejadian perampokan. Bahkan yang dibunuhnya orang baik lagi,” ucapnya. (yuz/jpg/JPC)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: