Petani Tebu Kecewa, Harga Gula dari Bulog Tak Ideal

Petani Tebu Kecewa, Harga Gula dari Bulog Tak Ideal

CIREBON - Para petani tebu masih kecewa dan resah meski saat ini sudah ada keputusan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian agar Bulog membeli gula para petani. Selain harga yang ditetapkan Bulog masih tidak sesuai dengan harapan, kekecewaan petani juga terkait uji laboratorium yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) terhadap gula para petani agar sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kekhawatiran dan kekecewaan petani tebu itu disampaikan Agus Safari, Wakil Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat, saat ditemui di Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, Rabu (23/8). Dikatakan Agus, pihaknya terpaksa harus menjual gula dengan harga Rp9.700 karena gula dari hasil petani tebu Kabupaten Cirebon tidak laku dijual di pedagang sehingga mau tidak mau harus dijual ke Bulog dengan harga murah. \"Harga pokok produksi kita Rp9.100. Kami menyetujuinya tetapi sebenarnya tidak sesuai harapkan kami, karena harga idealnya Rp10.500,\" katanya. Dengan harga Rp9.700/kg, lanjut Agus, sangat mempengaruhi produktivitas penanaman tebu selanjutnya, karena penanaman tebu ini juga sangat tergantung dengan keputusan dari Kemendag tentang masuk tidaknya gula petani dalam SNI. \"Sangat berpengaruh kepada kita karena untuk menanam lagi tidak ada dana. Selain itu juga produktivitas nanti tergantung dari gula petani masuk dalam SNI atau tidak,\" katanya Agus juga mengaku heran, dengan gula petani yang tidak laku dijual tetapi gula di pasaran masih mencukupi. \"Gula petani tak beredar di pasaran karena tidak ada yang beli tetapi gula masih banyak beredar. Kami sinyalir gula itu dari impor,\" ujarnya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: