Bom Tabung Ancam Mapolsek

Bom Tabung Ancam Mapolsek

Diduga Terkait Jaringan Teroris SOLO - Polisi Solo kembali menjadi target serangan teroris. Kemarin, giliran Mapolsek Pasar Kliwon yang dipasang bom rakitan tabung elpiji 3 kg. Bom siap ledak itu ditemukan di sebuah warung yang berada di area mapolsek sekitar pukul 04.00 oleh Tarmo, pemilik warung. Pagi buta itu, seperti biasa Tarmo membuka warung. Tak lama berselang, dia melihat bungkusan plastik hitam yang mencurigakan. Tak seperti biasa ada bungkusan yang tergeletak di bawah gerobaknya. Dia memberanikan diri membukanya. Sontak, Tarmo terkejut lantaran bungkusan itu berisi tabung gas elpiji 3 kilogram. Lebih mengagetkan lagi, ternyata tabung tersebut terangkai dengan kabel dan alat lain. Tanpa berpikir panjang, Tarmo langsung melapor ke petugas jaga polsek. Petugas yang memeriksa langsung memastikan bahwa rangkaian tersebut adalah bom. Tak mau mengalami kejadian lebih buruk, petugas melapor ke Tim Gegana Brimob Polresta Solo. Tim Jihandak mengidentifikasi bahwa rangkaian itu adalah bom rakitan. Tak lama kemudian, bom diledakkan di lokasi. Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Edy Suranta Sitepu menjelaskan, tim dari Satuan Reskrim Polresta dibantu Satuan Jinbom Gegana telah mengamankan beberapa barang bukti dari hasil olah TKP. \"Jelas itu bom rakitan. Karena ada rangkaian kabel, tabung gas 3 kilogram, timer dan detonator. Mengenai ada keterkaitan dengan teroris, kita juga belum bisa memastikan. Sebab, saat ini masih dalam penyelidikan,\" jelasnya.   *8 Warga dan 7 Polisi Diperiksa   Penemuan bom rakitan di Mapolsek Pasar Kliwon kemarin (20/11) pagi, menyisakan tanda tanya besar. Belum diketahui siapa pelaku yang nekat meletakkan bom elpiji 3 kilogram di markas kepolisian itu. Motifnya pun juga belum jelas. Kejadian serupa pernah terjadi di area yang sama. Bom rakitan ditemukan di halaman mapolsek setempat pada 7 Desember 2010 silam. Hampir sama pula, bom rakitan dibungkus plastik. Begitupun dengan kasus bom yang terjadi kemarin pagi. Menjelang subuh, institusi penegak hukum itu kembali digegerkan dengan penemuan bom. Usai diidentifikasi, bom diledakkan di lokasi. Puing-puing bom rakitan langsung dibawa Tim Brimob Detasemen C dan Jihandak guna proses penyelidikan. Berdasar informasi sumber internal, bom tersebut aktif dan sengaja di-setting meledak bertepatan apel pagi di mapolsek setempat. Beruntung, ditemukan terlebih dahulu sebelum meledak. Dari temuan di TKP, tim labfor berhasil mengurai rangkaian bom tersebut. Hasilnya, selain tabung gas elpiji 3 kilogram, juga 1 unit black powder, detonator, rangkaian timer, power baterai dan kabel. Semua unsur tersebut masuk kategori bahan bom rakitan. Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in melalui Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Edy Suranta Sitepu menyatakan, saat ini penyelidikan masih berlanjut dengan melakukan pendalaman di TKP dan keterangan saksi. Sedikitnya 8 warga dan 7 anggota Polsek Pasarkliwon diperiksa sebagai saksi. Pihaknya juga belum dapat mengidentifikasi pelaku. Kendati, di lokasi dipasang CCTV di lima titik. Diduga, pelaku meletakkan bom dari luar pagar mapolsek. Karena lokasinya memang berada di samping jalan dan hanya dibatasi pagar tembok setinggi 1,5 meter. Posisi ini sangat memungkinkan pelaku meletakkan bom dari luar pagar. \"Kalau pelaku dari arah depan jelas tidak mungkin. Karena di sana penjagaan ketat. Kemungkinan pelaku dari luar pagar. Kami juga menyelidiki dari lima CCTV yang ada. Tapi belum jelas identitas pelakunya. Saat ini masih menunggu penyelidikan puing-puing bom yang ada,\" paparnya. Perihal tipikal rakitan bom tersebut juga masih dalam penyelidikan. Termasuk timer bom yang digunakan. Dugaan ada keterkaitan dengan jaringan teroris sebelumnya, belum dapat dipastikan. Sebab, belum ada bukti yang mengarah ke sana. Nampaknya ancaman tersebut belum menaikkan status kesiagaan. Dia menjelaskan, tidak ada penambahan personel atau pengamanan ekstra di semua pos polisi. \"Semua masih berjalan normal dan tetap kondusif,\" tandasnya. (adi/mas/jpnn/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: