PCNU Kabupaten Cirebon Desak Pemerintah Atasi Masalah Banjir
CIREBON - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi persoalan banjir tahunan yang kerap melanda Cirebon. Hal tersebut disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Azis Hakim saat ditemui Radar Cirebon, kemarin (13/2). Menurutnya, banjir yang terjadi di Cirebon, sebenarnya kejadian tahunan yang sudah hampir bisa diprediksi siklusnya. “Kami mendorong pemerintah untuk melakukan upaya antisipasi terjadinya banjir. Penyebab utamanya harus segera ditemukan dan diperbaiki, lakukan hal-hal yang dirasa perlu dan dibutuhkan,” ujarnya. Kang Azis menyebutkan, beberapa persoalan sebenarnya sudah bisa teridentifikasi. Seperti pendangkalan sungai dan masih ada sejumlah titik tanggul yang butuh direhabilitasi. “Kalau sungainya dangkal, tanggulnya rawan jebol atau rendah, berarti kan harus ada normalisasi. Pemkab harus bersinergi dengan pihak-pihak lainnya untuk mengatasi persoalan ini. Kalau dangkal segera dikeruk, kalau tanggulnya rapuh segera disender, biar tidak jebol,” tuturnya. Dia menambahkan, dalam kesempatan kali ini, PCNU bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Kabupaten Cirebon menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Bantuan tersebut merupakan titipan para donatur yang dikumpulkan PCNU. “Ada 150 paket sembako yang kita serahkan melalui pemerintah desa. Karena mereka (pemdes) lebih tahu mana warga yang membutuhkan bantuan di sini,” bebernya. Sementara itu, Ketua LPBI Kabupaten Cirebon H Ahmad Syafi mengatakan, sebagai sayap NU, LPBI siap bergerak dan berkoordinasi dengan pihak lain yang bergerak dalam bidang penanggulangan bencana. “Kita siagakan personel dan saat ini dalam kondisi siaga. Kita siap kapan saja dibutuhkan untuk terjun ke lapangan. Anggota sudah kita bekali dengan keterampilan, termasuk upaya penyelamatan dan evakuasi,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: