Ratusan Pedagang Asongan Luruk DPRD
Pengamanan TNI Jadi Sorotan KEJAKSAN- Ratusan pedagang asongan meluruk kantor DPRD Kota Cirebon, Kamis (10/1). Mereka menuntut agar diizinkan berjualan di dalam kereta di Stasiun Prujakan. Koordinator lapangan pedagang asongan, Teja mengatakan, kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional III Cirebon yang melarang pedagang berjualan di atas kereta, sangat merugikan. \"Kami juga butuh hidup. Di sini kami mencari nafkah, bukan mengganggu,\" ujar dia, dalam orasinya. Teja mengakui, para pedagang merasa tidak nyaman dengan keberadaan aparat pengamanan dari TNI. Apalagi, TNI yang berjaga di Stasiun Prujakan kerap mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. \"Ya mereka yang menurunkan kami kalau kami masuk ke kereta. Kami ini kan bukan teroris. Terkadang omongannya juga kasar dan tidak pantas. Memangnya kami ngapain sampai harus diusir?\" tegasnya. Pantauan Radar, kedatangan ratusan pedagang tersebut disambut oleh sejumlah anggota DPRD, kemudian dimediasi dalam rapat yang melibatkan anggota Komisi A DPRD, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Cirebon Drs Hasanudin Manap MM, Perwakilan PT KAI Daop III dan perwakilan pedagang. Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi A DPRD, Cecep Suhardiman SH MH, mengkritik kebijakan PT KAI Daop III yang melibatkan personel TNI untuk mengamankan pedagang. “Sepanjang keberadaan pedagang tersebut dalam kondisi yang kondusif, PT KAI tidak dibenarkan melibatkan TNI,” tandasnya. Cecep mengaku, pihaknya juga sudah mengagendakan pertemuan dengan direksi PT KAI di Bandung dan diteruskan kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sementara itu, Sekretaris Daerah, Drs H Hasanudin Manap MM mengatakan, pemerintah kota berharap ada solusi terbaik untuk persoalan ini. \"Yang kami inginkan juga solusi. Kita tidak ingin melanggar aturan pusat, tapi juga menyusahkan pedagang,\" jelasnya. Dalam rapat tersebut, Vice President PT KAI Daop III Cirebon, Sukairi, tidak datang. PT KAI hanya diwakilkan oleh sejumlah staf. Mereka mengaku, PT KAI Daop III dalam posisi dilematis. Di satu sisi, konsumen merasa terganggu dengan keberadaan pedagang di atas kereta api, namun di sisi lain, pedagang juga harus diakomodasi keinginannya. Setelah rapat tersebut, anggota DPRD Kota Cirebon, perwakilan pedagang, PT KAI Daop III dan Sekda, Drs H Hasanudin Manap MM, melakukan kunjungan ke Stasiun Prujakan untuk melihat pengamanan yang dilakukan oleh TNI. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: