Syekh As-Shobuni Ajak Umat Islam Bangkit

Syekh As-Shobuni Ajak  Umat Islam Bangkit

CIREBON - Ulama internasional dari Makkah, Syekh Muhammad Ali As-Shobuni mengajak ulama dan umat Islam bangkit dari tidur panjangnya. Dia yakin, kejayaan Islam semakin dekat jika umat Islam sadar sekaligus berjuang mengejar ketertinggalan dari pihak lain. Ajakan itu disampaikan Syekh As-Shobuni saat memberi kuliah umum di hadapan ratusan tokoh agama dari wilayah III Cirebon dan sekitarnya, di gedung ICC At-Taqwa Kejaksan Kota Cirebon, Sabtu (12/1). Dia menegaskan, ulama sebagai penggerak umat, tidak boleh berdiam diri dan bermalas-malasan. “Kita harus bangun dan bangkit,” imbau ahli tafsir dari Makkah tersebut. Bagi Syekh As-Shobuni, untuk mempertahankan kebenaran dalam Islam, harus dimulai dari ulama. Jangan sampai, kehancuran datang seperti di negara Syam (terdiri dari Palestina, Lebanon, Syiria, dan Yordania). Hal itu, akibat banyak dari ulama di negara Syam yang meninggalkan dakwah dan melakukan penyimpangan akidah. Padahal, negeri Syam ditahbiskan menjadi negara ulama-ulama dan para Nabi. “Allah SWT telah menurunkan musibah yang terjadi di sana (negeri Syam). Ini menjadi peringatan bagi ulama untuk selalu ingat akan tugasnya sebagai penyebar agama Islam,” ucapnya. Sebab, jika ulama bangkit, kemulyaan Islam akan terlihat di mana-mana. Para alim ulama, lanjutnya, adalah orang-orang yang dikehendaki Rasulullah SAW dan Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam. Dalam berdakwah dan menyampaikan syiar Islam, harus berpegang kepada Alquran dan Hadits. “Pegang dua hal itu. Pahami dan laksanakan perintah Alquran dan Hadits,” pesannya. Manusia, lanjutnya, diciptakan memiliki akal pikiran. Karena itu, ulama harus memaksimalkannya untuk menangkap pesan-pesan di dalam dua pegangan umat Islam tersebut. “Pahami Alquran dan Hadits dengan pemahaman yang benar,” ucapnya. Syekh As-Shobuni berharap ulama melakukan dakwah Islam dan tidak kenal lelah dalam berjuang. Seperti halnya telah diperjuangkan para pendahulu ulama-ulama saat ini. “Para ulama terdahulu berkorban untuk syiar dan dakwah Islam. Tidak hanya dengan tenaga, semua yang dimiliki dikorbankan demi perjuangan. Pemahaman yang benar dari ulama sangat penting, agar masyarakat tidak mengikuti pemahaman yang salah,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Syekh As-Shobuni menceritakan kejadian di mana Nabi Muhammad SAW ditegur Allah SWT karena memalingkan muka saat kedatangan sahabatnya yang buta, Abdullah Ibnu Ummi Makhtum. Diceritakan, saat itu Abdullah Ibnu Ummi Makhtum datang kepada Nabi untuk bertanya tentang agama. Pada saat bersamaan, Nabi sedang berbicara dengan pembesar-pembesar kaum Quraisy. “Pembesar Quraisy itu berkata, sesungguhnya tidak ada pengikut-pengikut Muhammad kecuali orang rendah dan buta,” sebutnya. Maka, pada saat Abdullah Ibnu Ummi Makhtum datang kepada Rasulullah SAW, beliau memalingkan wajahnya dengan memberikan perhatian kepada pemuka Quraisy dengan harapan mereka dapat masuk Islam. Atas kejadian itu, Allah SWT menegur Nabi Muhammad SAW melalui ayat Alquran. Teguran itu membuat Nabi lebih menghargai manusia yang di mata manusia lain yang dianggap tidak berharga. Bahkan, demi menghormati Abdullah Ibnu Ummi Makhtum, Rasulullah sendiri yang membukakan tikarnya untuk sahabatnya yang buta itu. Padahal, Abdullah Ibnu Ummi Makhtum adalah orang yang buta, miskin dan cacat. Namun, teguran Allah SWT kepada Nabi-Nya membuat satu hikmah untuk umat Islam tentang penghormatan kepada siapapun. “Rasulullah ditegur sangat lembut dan halus. Itu menunjukkan betapa cintanya Allah SWT kepada Nabi-Nya,” terangnya. Syekh As-Shobuni mengingatkan, manusia tidak boleh bersikap sombong. Sebab, siapapun diciptakan dari air butfah yang hina. Karena itu, semua nikmat dari Allah SWT harus disyukuri. “Mari kita lanjutkan syiar Islam. Jika ulama dan umat Islam bangkit dari tidur panjangnya, saya yakin, kebangkitan Islam semakin dekat,” ucapnya. Pada Sabtu (12/1) malam, Syekh Muhammad Ali As-Shobuni menyampaikan siraman rohani di hadapan ribuan warga yang memadati Masjid Raya At-Taqwa. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan mensyiarkan Islam. Dia juga mengimbau jamaah untuk menjalankan agama Islam dengan baik dan benar sesuai ajaran Alquran dan Hadits. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: