Jamaah Simak Sejarah Maulid

Jamaah Simak Sejarah Maulid

KEJAKSAN - Ribuan umat Islam dari berbagai penjuru wilayah III Cirebon dan Jawa Tengah, menghadiri tablig akbar yang disampaikan ulama international, Syekh Muhammad Ali As-Shobuni, malam Minggu (12/1). Masjid raya At-Taqwa yang mampu menampung sekitar enam ribu jamaah, penuh sesak. Sejak pagi, ratusan ulama dari berbagai wilayah Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, menunggu kehadiran ahli tafsir Alquran kelahiran Syiria itu. Usai bertemu dan menyampaikan pesan dakwah di ICC At-Taqwa pada Sabtu siang (12/1), Syekh As-Shobuni, begitu biasa beliau dipanggil, melanjutkan dakwah pada Sabtu malam di masjid At-Taqwa. Ribuan umat muslim sudah berkumpul di masjid kebanggaan masyarakat Kota Cirebon itu sejak sore hari. Antusiasme tidak hanya tampak pada masyarakat Kota Cirebon, tapi juga daerah lainnya yang begitu semangat untuk hadir. Salah satunya Muhamad Iskandar (29), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Bersama rombongan dari daerahnya, Iskandar sudah standby di masjid At-Taqwa sejak pukul 16.00 WIB. “Saya tidak ingin melewatkan momen ini. Mungkin tidak akan terulang lagi,” ucapnya kepada Radar di pelataran masjid At-Taqwa. Pelataran parkir masjid hingga sampai keluar, kendaraan jamaah juga memadati pinggiran jalan Kartini. Mayoritas jamaah memakai pakaian serbaputih. Warna pakaian itu kesukaan Rasulullah SAW dan para ulama, termasuk Syekh As-Shobuni. Acara dimulai sekitar pukul 19.30, ribuan jamaah bersenandung memuji Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Setelah itu, panitia melantunkan bacaan syahdu Simthuddurar. Simthud-Durar fi akhbar Mawlid Khairil Basyar min akhlaqi wa awshaafi wa siyar atau lebih singkat disebut Simthuddurar, adalah karangan Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi (1259–1333H/1839–1913M). Kitab ini berisi sanjungan dan sejarah maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu banyak petuah bijak di dalamnya. Ribuan umat muslim hanyut dan larut dalam alunan dan penghayatan. Saat pembacaan Simthuddurar sudah mulai akan berakhir, Syekh As-Shobuni memasuki ruangan dengan menggunakan kursi roda. Didampingi putra beliau, Syekh Ahmad dan para ulama lainnya, guru Sayid Muhammad Alawi Al-Maliki itu langsung duduk di tengah podium yang dipersiapkan. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pesan kepada umat muslim untuk menjalin ukhuwah Islamiyah dan mensyiarkan Islam. Serta menjalankan agama Islam dengan baik dan benar. Di mana Alquran dan Hadis harus dijadikan pegangan. Juga dengan pemahaman yang benar pula. Sebab tidak sedikit karena pehamanan yang salah, menjadikan ibadah tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis. Memasuki usia 84 tahun, semangat Syekh As-Shobuni masih membara. Khususnya untuk berdakwah mensyiarkan Islam dan membangkitkan kembali semangat berdakwah. Menurut Syekh, umat Islam harus bangkit dan menuju kejayaan. Hal itu hanya bisa dicapai dengan bersama-sama menjalankan perintah Allah SWT dan berpegang pada Alquran dan Hadis. Usai menyampaikan siraman rohani, kesehatan Syekh As-Shobuni mulai menurun. Karena itu, usai berdoa beliau langsung dipapah keluar tempat acara. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: