Siswa SMP: Lulus atau Tidak, yang Penting Happy Dulu

Siswa SMP: Lulus atau Tidak, yang Penting Happy Dulu

IRING-IRINGAN puluhan sepeda motor yang dikendarai para pelajar dari salah satu sekolah negeri di Wilayah Timur Cirebon (WTC) tumpah di jalan raya, kemarin. Meskipun saat ini belum ada pengumuman kelulusan tingkat SMP, namun para pelajar tersebut tak ambil pusing. Mereka konvoi dan melakukan aksi corat-coret seragam sekolah. Rombongan para pelajar tersebut memulai konvoi dari sekitar flyover Gebang. Sebelumnya, mereka sempat melakukan aksi corat-coret seragam menggunakan cat semprot dan spidol. Dari puluhan pelajar itu, sebagian di antaranya pelajar perempuan. Pantauan Radar, dari flyover Gebang rombongan melaju menuju arah utara dan kemudian berbelok masuk ke arah jalan Ponpes Gedongan di Desa Ender. Kemudian membelah jalan untuk menuju wilayah Kecamatan Babakan. Dani, salah satu pelajar yang ditemui Radar mengatakan saat ini memang belum mengetahui pengumuman kelulusan. Namun ia dan rekan-rekannya yakin pasti lulus. ”Saya yakin pasti lulus. Tapi lulus gak lulus kan yang penting senang-senang dulu. Ini kan terakhir kita teman sekolah. Setelah ini pasti jarang ketemu. Itung-itung perpisahan,” ujarnya. Dijelaskan Deni, mereka dalam konvoi tersebut tidak berniat mencari musuh ataupun lawan. Mereka memilih konvoi karena aksi corat-coret dilarang dilakukan di dalam areal sekolah. “Ini juga ngumpet-ngumpet. Tadi mau di sekolah gak boleh sama guru. Jadi coret-coretannya di dekat flyover. Setelah itu baru konvoi. Setelah konvoi baru pulang ke rumah masing-masing,” akunya. Dia dengan mantap mengatakan tak menggangu para pengendara lain. “Kita memang gak punya SIM. Tapi kita hati-hati. Kita tidak ganggu pengendara lain. Soalnya ini kan setahun sekali. Kapan lagi kalau tidak sekarang,” jelasnya. Sementara itu, tokoh WTC Adang Juhandi merasa prihatin dengan apa yang dilakukan para siswa. Aksi konvoi, kata Adang, merugikan pengendara lain dan para siswa itu sendiri. “Harus ada terobosan. Hal-hal seperti ini perlu dikikis, jangan sampai setiap tahun ada hal-hal begini. Ini tradisi yang tidak baik, tidak boleh dilestarikan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: