Satgas Pangan Jamin Stok Sembako di Kabupaten Cirebon Aman

Satgas Pangan Jamin Stok Sembako di Kabupaten Cirebon Aman

CIREBON-Tim Satgas Pangan Kabupaten Cirebon mengancam mempidanakan para spekulan dan pedagang yang kedapatan menimbun dan menghambat distribusi bahan pokok. Tidak hanya itu, tim Satgas Pangan juga akan menindak tegas pedagang yang menaikkan harga diluar batas kewajaran. Mengingat semua stok bahan pokok di Kabupaten Cirebon dalam kondisi sangat mencukupi. Hal tersebut terungkap saat rakor bidang perdagangan yang diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Senin (14/5). Tim Satgas Pangan Iptu Bernadus Husen SH kepada Radar Cirebpn mengatakan, berdasarkan hasil rakor semua jenis bahan pokok di Kabupaten Cirebon dalam kondisi sangat cukup. \"Dari penjelasan Bulog dan dari Dinas Pertanian, bahwa produksi beras untuk Kabupaten Cirebon ini surplus, masih bertahan sampai bulan Oktober, dan komoditas lainnya aman. Sehingga tidak ada alasan para spekulan untuk menaikkan harga,\" ujarnya. “Jadi siapa pun dalam kondisi tercukupi semua dan masih menaikkan harga kita akan tindak tegas dari tim Satgas Pangan, itu sudah ketentuan dari pusat dan itu operasi kemanusiaan. Tidak boleh ada yang melebih HET,\" tambah dia. Saat ini pihaknya belum menemukan adanya kenaikkan harga bahan pokok diluar batas kewajaran. \"Sekarang ini kita selalu melaporkan harga pasar sampai hari ini belum ada gejolak, adapun kenaikkan hanya telur ayam dan daging tapi ini belum signifikan,\" paparnya. Jika ada pedagang dan spekulan yang kedapatan menimbun dan menghambat distribusi pangan akan ditindak tegas dengan menggunakan UU Nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dengan ancaman hukumannya minimal Rp25 miliar sampai maksimal Rp100 miliar dengan kurungan 6 bulan. Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon Deni Agustin kepada Radar Cirebon mengatakan berdasarkan hasil rakor, pihaknya meminta agar masyarakat tenang, karena stok pangan di Kabupaten Cirebon tercukupi. \"Kita melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh stekholder, dengan Satgas Pangan dan BI, para distributor dengan SKPD terkait dengan para pasar modern. Dari perkembangan hari ini dapat terungkap tidak perlu ada kekhawatiran masyarakat kaitan dengan ketersediaan bahan pokok masyarakat,\" tuturnya. Sehingga Deni berharap agar masyarakat tidak ada aksi borong bahan pokok. \"Tidak perlu ada aksi panik dengan aksi borong, itu tidak perlu dilakukan karena ini betul-betul tersedia, ini didukung dengan data dari Bulog ada 19 ribu ton di gudang, kemudian pertanian juga menyampaikan jumlah produksi kita juga cukup baik, surplus sehingga saya kira ini tidak ada alasan adanya kenaikan harga yang tidak wajar,” ungkapnya. Pihaknya memastikan tim satgas pangan dan SKPD terkait selalu memantau perkembangan harga bahan pokok dipasaran. \"Kita tim Satgas pangan bersama SKPD terkait akan turun memantau ke lapangan baik di pasar tradisional, pasar modern kita akan pantau, bagaimana kepatuhan mereka terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah,\" tuturnya. Begitu pun apabila terjadi kelangkaan bahan pokok, pihaknya akan langsung melakukan operasi pasar. Pihaknya meminta kepada para pedagang baik di pasar modern maupun pasar tradisional tidak boleh menjual bahan pokok di atas harga HET. \"Beras medium kan maksimal harganya tidak boleh lebih dari Rp9.450, sementara untuk beras premium itu tidak boleh lebih dari Rp12.450. Daging beku, karena pemerintah mengambil kebijakan untuk mengimpor daging kerbau yang dijamin halal dan dijamin higienitasnya itu dijual tidak boleh lebih dari Rp80 ribu. Kalau lokal produksi daging segar memang harganya lebih tinggi, karena memang secara kualitas lebih baik harganya berkisar di Rp115 ribuan,\" sebutnya. Deni pun sangat mengkhawatir jika daging kerbau dijual dengan harga daging sapi segar. \"Sebetulnya kalau orang tidak diberi tahu, hampir tidak ada bedanya antara daging kerbau dengan daging sapi. Kita nanti akan melakukan teguran-teguran kalau ada yang menjual lebih dari itu,\" janjinya. Untuk produksi lokal daging sapi di Kabupaten Cirebon ini belum bisa memenuhi kebutuhan. Tapi yang penting adalah mengupayakan agar ketersediaannya mencukupi. Diantaranya dari impor kemudian meminta suplai dari daerah-daerah sekitar yang suplus dagingnya. Deputi Kepala Perwakilan BI Cirebon Rawindra Ardiansah mengatakan inflasi pada bulan Ramadan dan Idul Fitri diprediksi akan meningkat terutama inflasi di bidang pangan karena memang kebutuhan pangan meningkat. Setiap tahun komoditas penyumbang inflasi selalu berubah-ubah. \"Persentase setiap tahun tidak sama, komoditas penyumbang setiap tahunnya juga belum tentu sama, tapi biasanya memang kebutuhan-kebutuhan pokok seperti bawang merah, telur dan daging ayam,\" terangnya. Ketersediaan uang pun telah dipersiapkan guna memenuhi kebutuhan Idul Fitri. \"Kita sudah antisipasi dan koordinasi juga dengan seluruh bank, kebutuhannya berapa kemudian kita dari BI siapkan lebih dari kebutuhan,\" pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: