Soal Sampah di Kabupaten Cirebon, Tunggu Kesiapan TPA Gunung Santri
CIREBON - Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Gunung Santri di Desa Kepuh, Palimanan, sudah diaktifkan lagi sejak Rabu (6/6). Tapi hingga kemarin belum bisa difungsikan untuk menampung sampah. Karenanya, sampah di sejumlah TPS yang dikelola Pemkab Cirebon masih menumpuk. Salah satunya di TPS kawasan Bima. TPS yang dikelola Pemkab Cirebon itu sudah overload. Sampah bahkan sampai meluber ke jalan. Abdurrohman (18) salah satu warga yang kerap berolahraga setiap sore di Bima sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya sampah yang berserakan membuat tak nyaman. Ia sangat menyayangkan ketika Bima menjadi sentral olahraga namun harus “dirusak” oleh sampah yang menumpuk. \"Di Bima kan sudah banyak perbaikan. Mulai dari stadion, sport hall, sampai shelter. Masa sampahnya nggak keurus,\" ujarnya. Tak hanya Abdurrohman, Aszalia Deska P (21) yang merupakan warga setempat juga sangat menyayangkan hal tersebut. Ia mengungkapkan sudah beberapa hari ini sampah tak juga diangkut. \"Sudah beberapa hari dibiarkan. Kalau lewat baunya sangat menyengat,\" ungkapnya. Wanita yang kerap disapa Putri ini mengatakan jalur tersebut merupakan jalan yang kerap dilewati setiap hari saat akan beraktivitas. Karena itu, penumpukan sampah jelas sangat mengganggu. Menurut informasi yang ia dapatkan penumpukan sampah disebabkan karena habis kontrak. \"Yang saya dengar dari warga di sini katanya tempat pembuangan sampahnya sudah habis kontrak. Makanya belum diangkut-angkut,\" tukasnya. Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Suherman Anger meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera bergerak cepat untuk mengangkut sampah yang ada di TPS resmi maupun TPS liar. “Agar tidak terus menerus diprotes oleh warga maupun pengguna jalan,” terang dia. Sebagai wakil rakyat, sambung Suherman Anger, pihaknya akan terus mendorong dan mensupport anggaran bagi DLH. Apalagi pemerintah daerah sudah berhasil mengaktifkan kembali TPAS Gunung Santri. “Dengan demikian darurat sampah akan segera berakhir,\" ujar pria yang akrab disapa Anger itu kepada Radar, Kamis (7/6). Politisi PDIP itu mengingatkan pemerintah daerah untuk memegang teguh komitmen atau kesepakatan yang telah dibuat dengan warga sekitar Gunung Santri. \"Ke depan eksekutif harus lebih kooperatif lagi dalam menangani segala persoalan yang menyangkut kepentingan umum. Apalagi dalam menyelesaikan persoalan sampah,\" jelas Anger. (apr/sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: