Melihat Progres Revitalisasi Pembangunan Pasar Sumber
Pembangunan Pasar Sumber Kabupaten Cirebon sudah 93 persen. Namun, hanya 553 pedagang yang bisa menempati bangunan baru itu. Lalu bagaimana nasib pedagang pasar lainnya di luar data tersebut? SAMSUL HUDA, Cirebon REVITALISASI Pasar Sumber itu memang menyerap anggaran yang tidak sedikit. Wajar ketika progres pembangunan pasar itu menjadi perbandingan daerah lain. Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Eka Hamdani mengatakan, pembangunan Pasar Sumber sudah hampir rampung. Seluruh pedagang lama yang berada di pasar darurat segera pindah. Akhir tahun 2018, pasar itu bisa ditempati sebagaimana mestinya. Eka mengaku, dengan anggaran seadanya, hasil revitalisasi Pasar Sumber sangat memuaskan, lantaran tergolong mewah. Bahkan, pasar tersebut kerap kali dibandingkan dengan daerah tetangga lainnya. \"Bukan mewah lagi. Tapi, Pasar Sumber di atas kata mewah. Tinggal bagaimana pedagang pasar mensyukuri tempat yang baru, memelihara dan memanfaatkan pasar baru itu dengan baik. Sehingga, kesan pasar tradisional yang kumuh itu hilang,\" kata Eka kepada Radar Cirebon, Rabu (3/10). Menurutnya, jumlah pedagang yang akan tertampung sendiri hanya 553 orang. Di luar pedagang yang lama, tidak bisa menempati lapak di pasar. Sebab, pemerintah daerah hanya memberikan ruang untuk pedagang lama. \"Sisanya, nanti kita rundingkan lagi dengan pedagang yang tidak masuk ke area pasar,\" paparnya. Dia menyampaikan, ke depan tidak ada pedagang yang berjualan di badan jalan, termasuk parkir kendaraan. Sebab, parkir di area Pasar Sumber cukup luas untuk menampung kendaraan roda dua dan roda empat. Perlu diketahui, pembiayaan untuk pembangunan tahap kedua tersebut berasal dari APBD Kabupaten Cirebon senilai Rp 4.476.590.000. Begitu pun pembiayaan untuk pembangunan tahap pertama yang menghabiskan Rp 12 miliar berasal dari APBD Kabupaten Cirebon. “Sesuai ketentuan, pasar berlantai lebih dari satu tidak bisa dianggarkan dari pemerintah pusat. Sebab pemerintah pusat hanya menganggarkan untuk pasar rakyat yang berlantai satu saja,” tandasnya. Dia menambahkan, instalasi pemadam kebakaran pun dibangun dengan nilai yang cukup besar Rp 1,2 miliar. “Instalasi pemadam kebakaran ini sudah bersertifikasi. Kita belajar dari pengalamam terdahulu. Tidak ingin ada kebakaran pasar lagi,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: