Begini Nasib Trotoar di Lokasi Non KTL
CIREBON-JalanCiremai Raya bagai pusat kota tersendiri. Kawasan itu memiliki pusat keramaian. Juga permukiman yang begitu padatnya. Namun tidak ditunjang dengan pengaturan dan penataan fasilitas publik. Aktivitas pertokoan, minimnya lahan parkir, menjadi masalah baru kawasan perumnas. Trotoar Jl Ciremai Raya tidak bisa digunakan pedestrian. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) menggunakan trotoar dan bahu jalan untuk berjualan. Sementara para pemilik toko, memasang plang, alat promosi dan beragam lainnya yang menutupi akses pejalan kaki. Area SMAN 3 Cirebon, SMPN 7 Cirebon dan di depan RS Putera Bahagia berderet pedagang. Warga setempat, Agung (37) mengeluhkan kondisi ini. Tiap lewat, harus turun ke badan jalan karena trotoar tertutup papan promosi toko. \"Kalau di sini paling lewatnya di jalan. Jarang lewat di trotoar jalan. Susah juga,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Kondisi ini bukan tidak disadari pemerintah. Di depan Pasar Perumnas misalnya. Terpampang spanduk peringatan untuk tidak berjualan di depan pasar. Namun, imbauan semacam itu jelas tidak mempan. Warga lainnya, Pramudya juga menyayangkan kurangnya kesadaran PKL maupun para pemilik toko. Tindakan mereka telah membuat trotoar jadi tidak ramah pejalan kaki. “Kebayang kalau yang lewat itu teman-teman disabilitas. Bagaimana jadinya,” katanya. Penggunaan trotoar untuk berjualan juga dikhawatirkan dapat merusak fasilitas tersebut. Mekarinie mengaku sering mendapati trotoar yang licin karena tumpahan minyak. Pantauan Radar Cirebon hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah Kota Cirebon. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol P), terakhir kali melakukan penindakan saat ramai proyek tendanisasi di depan trotoar SMPN 7. (myg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: