Orang Dekat Wali Kota Bandung Menyerahkan Diri

Orang Dekat Wali Kota  Bandung Menyerahkan Diri

Sembilan Jam Diperiksa, Langsung Ditahan JAKARTA -  Buron kasus suap terhadap Hakim PN Bandung Setyabudi Tejocahyono, Toto Hutagalung, akhirnya keluar dari persembunyian. Kemarin, orang dekat Wali kota Bandung Dada Rosada tersebut menyerahkan diri. Tak ingin membuang waktu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi langsung menahan ketua Ormas Gasibu Pajajaran itu. Sekitar pukul 10.00, Toto datang ke gedung KPK bersama kuasa hukumnya, Johnson Siregar. Dia tidak bericara banyak kepada wartawan dan langsung masuk ke lobi utama KPK. Selama sembilan jam, dia diperiksa oleh penyidik. Saat keluar gedung KPK, Toto juga tak bersedia menjawab pertanyaan yang disampaikan wartawan. Dia terus berjalan menuju mobil tahanan yang siap mengantarkan ke Rutan KPK. Johnson Siregar mengatakan, bahwa kliennya sudah siap ditahan. Ia menyangkal bahwa kliennya telah melarikan diri. Buktinya, kemarin dia datang ke KPK secara sukarela tanpa ada paksaan dari penyidik. Meski demikian, dia tak mau membuka mulut saat ditanya kemana Toto selama ini. \"Datang sendiri atas inisiatif beliau,\" katanya. Toto menjadi buronan KPK sejak operasi tangkap tangan yang digelar pada Jumat, 22 Maret lalu di ruang kerja Hakim Setyabudi. Di ruangan itu, KPK memergoki anak buah Toto yang bernama Asep Triana menyerahkan uang Rp150 juta. Gagalnya transaksi membuat Toto langsung melarikan diri. Sejak saat itu, penyidik kesulitan mengendus jejak Toto. Dia berhasil melarikan diri hingga dua pekan. KPK juga pernah menggeledah apartemennya di Bandung. Johnson menjelaskan, selama diburu KPK, kliennya banyak berkomunikasi dengan keluarga. Akhirnya, keluarga menyarankan agar Toto menyerahkan diri kepada lembaga pimpinan Abraham Samad itu. \"Supaya semuanya jelas. Pak Toto juga minta supaya ada pengacara yang bisa datang menemani ke sini,\" tuturnya. Dia meyakinkan kliennya bakal kooperatif.  Pihaknya ingin agar proses hukum yang berjalan bisa tuntas. Dia ingin semua pihak jujur di kasus yang diduga melibatkan banyak pejabat Pemkot Bandung itu. Saat mengenai kedekatan kliennya dengan Dada Rosada, Johnson mengaku, tak tahu pasti. Tim kuasa hukum lainnya, Soparmaru Hutagalung memastikan, bahwa kliennya bakal buka-bukaan terhadap kasus tersebut. Namun, dia tidak menyebut dengan pasti pihak siapa saja yang bakal diseret kliennya. Kaitan pejabat Pemkot Bandung di kasus suap itu memang cukup kuat. Selain KPK sudah menangkap Plt. Kadispenda Herry Nurhayat, suap diduga terkait dengan kasus dana bantuan sosial (bansos) yang disidang PN bandung. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menuturkan, bahwa pihaknya sedang mencari asal uang suap. Ada dugaan uang berasal dari Pemkot Bandung karena Herry Nurhayat ikut menjadi tersangka. Jika benar, perlu ditelisik atasan Herry yang menyuruh untuk mencairkan uang. Kalau tidak terbukti dari kas pemkot, Bambang menyebut KPK bakal mencari siapa pihak ketiga yang memeberi uang. Jubir KPK Johan Budi SP kembali menegaskan, bahwa pihaknya sedang mengembangkan dua hal dalam kasus suap itu. Pertama, apakah penerima hanya sebatas Setyabudi, atau ada pihak lain. \"Kedua, apakah pemberi itu berhenti pada Asep Triana, Toto Hutagalung, dan Herry Nurhayat,\" jelasnya. Berbagai kemungkinan untuk menyeret nama lain ke dalam pusaran tersangka kasus suap masih sangat terbuka. Namun, dia menegaskan, bahwa KPK tidak membidik orang-orang tertentu supaya menjadi tersangka. \"Sudah sejak awal disampaikan bahwa KPK tidak akan berhenti pada empat tersangka. Kehadiran Toto bisa membantu mengembangkan kasus ini,\" ujar Johan. (dim/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: