Sektor Industri Berkembang, Pertanian Tetap Bertahan
MAJALENGKA– Kabupaten Majalengka mulai berbenah menyongsong industrialisasi, yang salah satunya ditandai dengan berdirinya bandara internasional di Kecamatan Kertajati. Selain berdampak positif, keberadaan bandara juga berdampak negatif. Salah satunya membuat lahan pertanian tergerus investasi industri. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana saat memberikan sambutan di acara Temu Teknis Penyuluh, Petani, ddan Santri Tani Milenial Menuju Majalengka Raharja di GOR Daluh Pakuan Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh, Selasa (12/3). Menurut Tarsono, Pemkab Majalengka komitmen menyambut baik investasi salah satunya dengan mempermudah perizinan. Meski demikian, Tarsono menegaskan Pemkab Majalengka juga tetap konsentrasi mengembangkan pertanian. Meski lahan berkurang, kedaulatan pangan harus tetap diwujudkan. “Saat ini negara-negara di dunia bukan takut perang senjata, tapi takut kekurangan pangan. Makanya kami minta dinas terkait terus melakukan intensifikasi dan mengaplikasikan teknologi pertanian,” terang Tarsono. Bahkan Pemkab Majalengka sudah menginstruksikan Dinas Pertanian dan Perikanan serta Dinas Pangan untuk memelototi setiap lahan yang ada. Pemkab tidak ingin ada lahan tidur di Majalengka. Selain itu pihaknya juga mengingatkan kepada dinas terkait untuk memperhatikan pengairan lahan-lahan yang ada. Tarsono meminta dinas terkait mendata wilayah pertanian yang kekurangan air dan segera dicarikan solusi. Selain dinas, camat juga diinstruksikan wajib mengetahui masalah pertanian di wilayahnya. “Jangan hanya fokus bibit unggul, tapi perhatikan juga pengairannya. Banyak tanah yang biasa dipupuk kimia, sehingga perlu penelitian untuk mengembalikan kesuburan tanah,” tandasnya. Di akhir sambutannya, Tarsono mengingatkan agar semua elemen masyarakat ikut menjaga lahan yang ada agar bisa mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan derajat ekonomi petani dan masyarakat. Selain itu, Tarsono mengingatkan agar petani jangan sampai terjerat rentenir. Sebagai salah satu solusi keuangan petani, pemkab membuat kebijakan agar petani memiliki aktivitas lain untuk menambah pendapatan. Sementara Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian DR Ir Prihasto Setyanto MSc menyampaikan langkah-langkah strategis Kementerian Pertanian untuk menjaga kedaulatan pangan. Di antaranya perluasan dan optimalisasi sawah serta perbaikan saluran, pemberian bantuan benih dan pupuk bersubsidi, upsus beberapa komoditas pertanian dan peternakan, serta fasilitas asuransi pertanian. “Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan untuk 6.178 rumah tangga miskin, berupa 50 ekor ayam beserta kandang dan pakan untuk masing-masing rumah tangga miskin,” terang Prihasto. Kementerian Pertanian juga mengalokasikan bantuan masing-masing 500 ayam usia sebulan plus pakan, kandang, dan obat-obatan untuk 4.000 kelompok santri tani milenial di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 850 kelompok berada di Jawa Barat dan 22 diantaranya di Kabupaten Majalengka. Dalam kesempatan tersebut, Ditjen Tanaman Pangan memberikan bantuan 437.500 kg (17.500 hektare) benih padi, benih kedelai 200.000 kg (5.000 hektare), dan benih jagung 252.500 kg (16.800 hektare). Ditjen Hortikultura memberi bantuan bibit bawang merah (umbi), bawang merah (biji), cabai besar, dan bawang putih. Ditjen Perkebunan memberi bantuan bibit tembakau dan pupuk NPK. Badan Litbang memberi bantuan 6.178 ekor ayam untuk RTM (Rumah Tangga Miskin). Badan PPSDM memberi bantuan ayam untuk 22 kelompok santri tani milenial. Badan Ketahanan Pangan memberi bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), penumbuhan dan pengembangan. Sedangkan Ditjen PSP memberi bantuan traktor roda dua, pompa air, cultivator dan hand sprayer. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: