TPA Ciniru Terima Sampah 94,05 Ton Setiap Hari
KUNINGAN – Kondisi terkini volume sampah di Kabupaten Kuningan cukup mencengangkan. Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana, volume sampah mencapai 94,05 ton setiap hari. Kepala Seksi Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan Aman SE mengungkapkan, pekerjaan yang tak berujung dan tidak ada akhir adalah mengurus sampah dan kebersihan, sehingga membutuhkan perhatian khusus, baik dari pihak pemda maupun masyarakat. “Kemampuan Pemerintah Daerah Kuningan dalam menangani dan melayani penanganan sampah selama ini belum optimal, hal ini terbentur karena keterbatasan sarana dan prasarana serta SDM yang dimiliki,” kata Aman, Rabu (19/6). Peningkatan volume sampah saat ini lanjut Aman, berbanding lurus dengan peningkatan populasi dan semua aktivitas manusia. Peningkatan pelayanan angkutan sampah setiap mobil yang dimiliki DLH hampir 1 - 2 kubik setiap mobilnya. Itu bisa dilihat dari kondisi dumptruck yang setiap hari mengangkut sampah, yang selalu dipasang pagar di atas mobilnya, dan di atas pagar sampah-sampah masih juga menumpuk. Disebutkan, kapasitas atau tonase mobil dumptruck sampah adalah 6 m3. Namun mobil dumptruck DLH hampir semua sudah ditambah pagar di atasnya. Apabila dihitung rata-rata sehari dumptruck mengangkut 7 - 8 kubik sampah ke TPA. “Ini yang terangkut, tapi belum ditambahkan dengan yang masih numpuk di TPS,” sebutnya. Dalam kesempatan itu, Aman menjelaskan penghitungan volume sampah yang masuk ke TPA Ciniru berdasarkan tonase/kubikasi kendaraan (di TPA belum adanya timbangan berat kendaraan) dengan menggunakan armada 14 dumptruck yang dimiliki, dengan rata-rata setiap mobilnya mengangkut 7 m3. Perhitungan tersebut yakni 14 dumptruck X 7 m3 = 98 m3, 6 ArmRoll truk X 3 rit X 6 m3 = 108 m3, 4 dum truk X 7 m3 = 28 m3. Jumlah volume sampah tersebut berasal dari Pasar Ciawigebang, Cilimus, dan Pasar Baru. Ditambah lagi dengan volume sampah sebanyak 15 mobil (dari desa yang buang sendiri ke TPA Ciniru, red) X 4 m3 = 60 m3. “Total volume sampah yang masuk ke TPA Ciniru setiap hari adalah 285 meter kubik perhari, setara dengan 94,05 ton perhari,” jelas Aman. Kenaikan volume sampah ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan populasi penduduk yang berbanding lurus dan peningkatan volume sampah. Lalu pola konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat, di mana kebanyakan menggunakan wadah/bungkus plastik dan strefom. Faktor berikutnya yakni belum tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah, baik sampah organik maupun anorganik, padahal hal ini sangat penting untuk mengurangi timbulan sampah. Kemudian faktor makin menjamurnya para pedagang kuliner, baik di pusat wisata maupun perumahan-perumahan yang secara tidak langsung menghasilkan sampah. “Alhamdulillah petugas kebersihan yang terdiri dari tim penyapu, pengangkut dan sopir tidak libur. Makanya sekarang disebut “Pasukan Anti Libur”. Setiap hari kami bekerja tak kenal lelah untuk membersihkan Kota Kuningan, tidak ada panas tidak ada hujan, tidak siang tidak malam kami siap memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat,” papar Aman. Melalui Radar Kuningan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu petugas dengan membuang sampah pada tempatnya, terutama di jalur jalan protokol atau jalur layanan angkutan sampah, dan buanglah sampah sesuai dengan jadwal jam buang, yakni mulai dari jam 6 sore sampai 6 pagi, sebelum mobil angkutan datang. “Pengurangan volume sampah dimulai dari sumbernya, yaitu rumah tangga dengan memilah sampah dan pola 3R (reduce, reuse, recycle). Dengan memilah sampah, selain akan mengurangi timbulan sampah juga akan menghasilkan nilai ekonomi, yaitu dengan menjual hasil dari pemilahan sampah anorganik atau plastik,” imbau Aman. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: