Pasokan Air Tidak Cukup, Petani Sukra Tunda Waktu Tanam
INDRAMAYU - Sulitnya mendapatkan pasokan air untuk mengaliri lahan sawah di masa tanam gadu tahun ini, membuat resah para petani, terutama di wilayah pantura Indramayu. Akibatnya, petani tidak bisa melakukan tanam. Padahal di pertengahan tahun, biasanya sudah melakukan masa tanam. Di Kecamatan Sukra misalnya, petani terpaksa memilih menunda waktu tanam. Hal itu dilakukan, dikarenakan untuk saat ini tidak mungkin melakukan tanam. Di wilayah utara tersebut, masa tanam baru bisa dilakukan di bulan Agustus mendatang. Penundaan masa tanam di wilayah itu dibenarkan Camat Sukra, Ahmad Mansyur. Penundaan tanam, dikarenakan pasokan air yang dikirim dari pintu air pembagi Bugis, Anjatan, untuk saat ini tidak bisa memenuhi kebutuhan petani. Pasokan air, saat ini digelontorkan ke daerah depan atau untuk wilayah Kecamatan Anjatan dan sekitarnya. “Kuota air yang ada saat ini tidak bisa mencukupi, jika untuk kebutuhan daerah depan dan belakang sekaligus. Dikarenakan saat ini debit air cuma 12 meter kubik. Untuk wilayah Kecamatan Sukranya saja, idealnya debit air dikisaran 18 hingga 19 meter kubik. Dengan kondisi tersebut, maka dilakukan gilir waktu tanam,” ujarnya, Rabu (24/7). Mansyur mengatakan, penundaan masa tanam untuk Kecamatan Sukra telah disepakati bersama oleh petani. Untuk saat ini, masa tanam dilakukan di wilayah Kecamatan Anjatan. Setelah selesai baru giliran Kecamatan Sukra yang merupakan daerah belakang. Menurutnya, masa tanam gadu tahun ini, pelaksanaan tanam dilakukan secara bersamaan. Sementara pasokan air yang ada tidak mencukupi untuk menjangkau ke seluruh daerah lahan pertanian. Oleh karenanya, solusinya dua daerah tersebut bergantian melakukan tanam. “Dari delapan desa yang ada di Kecamatan Sukra ini, hanya Desa Bogor saja yang lebih dulu melakukan tanam. Dikarenakan desa tersebut letaknya berada didaerah depan menerima pasokan air. Saat ini sedang melakukan persemaian, selanjutnya tanam. Kalau luas areal persawahan di Kecamatan Sukra ini ada sekitar 4.000 hektare,” kata mantan Camat Patrol itu. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: