Launching Pasar Digital Dipending

CIREBON - Sebagai pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tegalgubug memiliki trafik transaksi yang tinggi. Dengan jumlah pedagang ribuan, pasar ini juga mendatangkan pembeli dari berbagai daerah. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya.

Kepala Pasar Tegalgubug, H Ismail Fahmi menuturkan, meski menjadi pasar tekstil terbesar, namun hingga saat ini kondisi pasar belum mendapatkan pembaharuan. Padahal, memiliki ribuan pelanggan dan pedagang. Tetapi, semuanya masih dilakukan dengan tradisonal.

\"Kami ingin pasar ini terus maju mengikuti zaman. Oleh sebab itu, kami sedang merancang ke pasar digital,\" tuturnya.

Rencananya, di tahun ini Pasar Tegalgubug bisa hadir dengan konsep pasar digital. Nantinya, para pengunjung bisa mendownload aplikasi khusus yang berisi informasi lengkap mengenai denah lokasi. Kemudian juga terdapat jumlah toko dan kios, serta masing-masing pedagang yang memiliki kios bisa menambahkan informasi seputar barang dagangannya dan lokasi lengkap.

\"Pasar ini luas dan ada ribuan pedagang atau kios. Jadi, untuk mempermudah kami berikan denah melalui aplikasi dan juga bisa melihat informasi produk yang dijual,\" ungkapnya.

Dalam menghadirkan konsep pasar digital ini, pihaknya menggandeng tim IT nasional. Hingga saat ini, perkembangan dalam persiapan launching pasar digital sudah berjalan 60 persen. Namun hingga saat ini, pihaknya belum bisa melaunching program ini, karena terhalang pandemi covid-19. \"Awalnya di bulan ini kami akan launching. Namun karena ada pandemi ini, kami undur targetnya pertengahan tahun. Sekarang, sudah dalam proses pendataan untuk masuk ke aplikasi yang sudah kami persiapkan,\" paparnya.

Ia menambahkan, pihaknya sangat berharap pemerintah daerah Kabupaten Cirebon bisa lebih peduli dengan Pasar Tegalgubug untuk melakukan pemeliharaan. Pasalnya, hingga saat ini belum pernah ada revitalisasi atau pemeliharaan pasar. (apr)

Sumber: