Kasus Corona Indonesia Bisa Jadi yang Terburuk di Asia Tenggara

Kasus Corona Indonesia Bisa Jadi yang Terburuk di Asia Tenggara

JAKARTA – Hanya beberapa hari setelah Filipina melampaui kasus corona milik Malaysia, kini giliran Indonesia yang melakukannya. Dan di saat jumlah kasus baru yang dilaporkan Indonesia terus mengalami peningkatan.

Potensi untuk menjadi yang tertinggi, tidak hanya jumlah kasusnya namun juga kematiannya, akan menjadi predikat baru di Asia Tenggara.

Saat ini. (Kamis/16/4), Indonesia dengan 5.516 kasus, dengan 496 kematian, adalah nomor dua di bawah Filipina, dengan jumlah kematian baru mencapai 27 jiwa.

Jika saja ini terus terjadi, maka akan sulit bagi Indonesia untuk tidak mengisi posisi puncak kasus corona terburuk se-Asia Tenggara, hanya dalam satu atau beberapa waktu ke depan.

Hal ini mengingat hanya ada gap tipis, antara Filipina dan Indonesia, kurang dari 50 kasus (dari yang dilaporkan negara tetangga itu) yang dilaporkan Tanah Air sejauh ini, dan pertambahan jumlah kasus baru yang terus berdatangan, sepertinya akan mempengaruhi laporan keesokan harinya.

PASIEN SEMBUH NAIK SIGNIFIKAN

Kendati demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Kamis (16/4) terjadi peningkatan signifikan pasien sembuh sebanyak 102 orang sehingga total menjadi 548 orang yang sembuh, sedangkan yang positif menjadi 5.516 kasus di Indonesia.

“Kita patut bersyukur pada hari ini penambahan pasien sembuh sebanyak 102 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).

Berdasarkan pencatatan data sejak Rabu (15/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, akumulasi pasien positif bertambah 380 orang menjadi 5.516 kasus dan terjadi 27 kematian sehingga total korban meninggal menjadi 496 orang.

Sebelumnya pada Rabu (15/4), tercatat 5.136 kasus positif COVID-19, 446 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 469 orang meninggal dunia.

Sejauh ini pemerintah sudah mencatat terdapat 169.446 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.873 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Pemerintah juga sudah melakukan pemeriksaan 39.706 spesimen dari 34.975 orang yang dilakukan di 32 laboratorium di Indonesia. Dari pemeriksaan itu terdapat 29.459 kasus yang dinyatakan negatif.

Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif COVID-19 tercatat di 34 provinsi dengan rincian yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 113 kasus, Banten 297 kasus, Bangka Belitung enam kasus dan Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 62 kasus.

Sementara itu DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan penularan terbanyak yaitu bertambah 196 kasus sehingga saat ini total berjumlah 2.670 kasus positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: