Kesadaran Masyarakat Pakai Masker Rendah

Kesadaran Masyarakat Pakai Masker Rendah

MAJALENGKA - Masyarakat di Kabupaten Majalengka sebagian besar masih belum mengindahkan anjuran pemerintah terkait pemakaian masker untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dari pantauan di beberapa ruas jalan misalnya, belum seluruhnya warga khususnya pengendara memakai masker.

\"Pembagian masker hampir dilakukan menyeluruh di setiap desa di Majalengka, namun belum menjadi patokan kalau warga memakainya. Perlu kesadaran dari masyarakat itu sendiri dalam menekan laju pertumbuhan jumlah kasus Covid-19,\" kata Ketua LSM Forum Majalengka Sehat (Format) Uju Juhara SPd, Kamis (16/4).

Uju mengungkapkan dari setiap ruas jalan baik jalan desa, kabupaten, provinsi hingga jalan nasional belum seluruhnya pengendara menggunakan masker di tengah pandemi Corona saat ini. Padahal sudah jelas, imbauan ini langsung dari badan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Menteri Kesehatan RI. Yakni, pembatasan sosial (social distancing), mencuci tangan selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer hingga pemakaian masker untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Oleh karenanya, penyerahan bantuan masker ke setiap warga juga harus menyisipkan sosialisasi tentang manfaat penggunaannya. Apalagi saat ini sudah menjadi anjuran maupun keputusan pemerintah.

\"Jadi setiap relawan sampai pemerintah saat mengadakan kegiatan pembagian masker kepada masyarakat juga penting dimasukkan sosialisasi, terkait manfaat pemakaian masker,\" paparnya.

Sementara itu, Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Majalengka H Alimudin SSos MM MMKes terus mengimbau kepada masyarakat untuk mengenakan masker. Pria yang juga kepala Dinas Kesehatan ini menjelaskan, masker itu tidak harus seperti masker bagi tim medis (masker bedah), melainkan bisa juga masker kain. Namun, pemakaiannya harus dengan cara yang benar dan tertutup.

\"Untuk memilih masker kain yang sesuai dengan ukuran wajah. Sehingga dapat menutup mulut, hidung, dan dagu,\" pesannya.

Dijelaskan, kemampuan masker kain juga dapat menyaring partikel kecil masuk ke dalam hidung, kendati tidak sebaik masker bedah ataupun masker N95. Bahkan, efektivitas filtrasi masker kain sekitar 10 sampai 60 persen. Sementara, efektivitas filtrasi masker bedah berada di antara 30 sampai 95 persen. Sedangkan, N95 atau ekuivalen memiliki efektivitas filtrasi di atas 95 persen.

\"Bagi masyarakat dalam kondisi sehat juga tetap menggunakan masker kain di tempat umum dengan tetap menjaga jarak 1 sampai 2 meter sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19,\" ulasnya.

Selain jaga jarak tetap diterapkan, penggunaan masker kain harus dibarengi dengan kebiasaan mencuci tangan. Ketika memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, masyarakat diimbau untuk cuci tangan sebelum maupun sesudahnya.

Pihaknya berharap penggunaan masker ini menjadi budaya masyarakat kendati pandemi Covid-19 ini berakhir. Pasalnya, penggunaan masker ini banyak manfaatnya. Salah satunya untuk mencegah penyebaran lewat udara.

Dia menambahkan, kedisiplinan masyarakat dalam mengenakan masker dan menerapkan physical maupun social distancing, bisa menjadi bentuk solidaritas kepada sesama, atau kepada tenaga medis yang sedang berjuang melawan Covid-19 di zona merah.

\"Semua ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 khususnya di Majalengka,\" tandasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Drs H Edy Anas Djunaedi MM juga pernah mengungkapkan kepada masyarakat Kota Angin agar tetap disiplin dan mematuhi setiap imbauan yang telah dikeluarkan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: