PMII Berbagi Masker dan Sembako

PMII Berbagi Masker dan Sembako

KUNINGAN – Momentum Hari Kartini tak luput dari perhatian para aktivis perempuan di Kuningan. Salah satunya yakni sejumlah mahasiswi yang tergabung dalam Kopri PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Kuningan, berbagi paket sembako dan masker kepada masyarakat. Para aktivis perempuan ini mendatangi sejumlah warga yang tidak mengenakan masker. Mereka membagikan masker gratis agar membantu masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Tak hanya masker, mereka juga memberikan 50 paket sembako kepada masyarakat. Khususnya bagi profesi terdampak Covid-19 seperti tukang ojeg pangkalan, sopir angkot, dan para pedagang kecil.

“Kita berikan 200 masker gratis kepada masyarakat, khususnya bagi yang sedang tidak memakai masker. Kita langsung turun berkeliling, bahkan jika ada sopir angkot kita datangi jika tidak menggunakan masker,” kata Ketua Kopri PMII Cabang Kuningan Okky Ayu Setiowati saat memberikan keterangan persnya, Selasa (21/4).

Aksi bagi-bagi masker dan sembako gratis ini sebagai momentum dalam memperingati Hari Kartini ke-141 tahun, sekaligus memperingati Harlah PMII ke-60 tahun. Semoga gerakan kecil ini dapat membantu dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Kita tahu bahwa pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker saat di luar rumah. Tentu hal ini sebagai upaya pencegahan agar kita semua dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya di sela kegiatan.

Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan edukasi, soal pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi, termasuk menggunakan masker saat keluar rumah. Bantuan ini merupakan hasil donasi kader PMII, termasuk para alumni yang tergabung dalam IKA PMII Kuningan.

Sementara Ketua PC PMII Kuningan Dzikri Caesar mengatakan, aksi sosial ini merupakan salah satu rangkaian Harlah PMII ke-60 dan Hari Kartini. Sebab ada beberapa kegiatan lain seperti diskusi virtual melalui aplikasi Webex Cisco terkait penanganan Covid-19 di Kuningan dan soal feminisme, hingga kompetisi menulis essay, cipta baca puisi, dan desain poster.

\"Kita berharap, bantuan ini sedikit membantu masyarakat Kuningan. Kita menitipkan juga kepada pemerintah, agar kemudian bantuan-bantuan yang diberikan tepat sasaran,\" harapnya.

Menurutnya, hal paling mendasar itu bagaimana kader PMII dapat ikut memantau terhadap penyaluran bantuan pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten agar tepat sasaran. Jangan sampai ada  diskriminasi terhadap warga terdampak Covid-19 yang malah tidak menerima bantuan tersebut.

Terpisah, Komisariat PMII Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan  (STIKKu) juga tak mau ketinggalan unjuk peduli dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Mereka turun ke lapangan, Selasa (21/4). Beberapa komponen jalanan menjadi sasaran aksi peduli PMII STIKKu ini. Antara lain, pedagang kecil, tukang parkir, ojeg dan lain-lain. Mereka diberi paket sembako dan masker. Sambil menyerahkan paket, mereka memberikan edukasi bahaya Covid-19, sekaligus cara pencegahannya.

Ketua Panitia Walis Awaliyah menjelaskan, perlunya penggunaan masker adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko penularan Covid-19. Sebab persentase terbesar penyebaran virus ini melalui cairan yang dikeluarkan oleh mulut dan hidung.

“Bagi orang berimunitas tinggi, virus ini tidak menimbulkan gejala pada tubuh. Sebaliknya, apabila terjangkit pada seseorang dengan imunitas lemah, maka akan menimbulkan penyakit seperti pilek, batuk, dan sesak napas akut hingga menyebabkan kematian,” terang.

Bagi masyarakat yang mempunyai gejala-gejala tersebut, Wilis berharap untuk melapor kepada kepala desa dan puskesmas atau pun Satgas Covid-19 terdekat.

Beberapa terkait pelaksanaan bulan Ramadan dan kegiatan keagamaan lain, Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya umat muslim untuk tidak melaksanakan ibadah secara berjamaah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: