Sekitar 300 Pegawai RSD Gunung Jati Harus Jalani Rapid Test dari Tracing Pasien Positif Corona

Sekitar 300 Pegawai RSD Gunung Jati Harus Jalani Rapid Test dari Tracing Pasien Positif Corona

Khusus untuk perawat, kata Ismail, pernah kontak dengan pasien positif corona yang pernah mengamuk di RSD Gunung Jati, viral di medsos, dan dipindahkan ke RSUD Waled. Saat itu, sekitar akhir Maret, pihaknya memang menerima pasien positif Covid-19. Yakni seorang perempuan yang sempat mengamuk dan mengeluhkan perawatan hingga di-upload dan viral di dunia maya.

Nah, pasien tersebut ditangani oleh perawat yang kini dinyatakan positif corona. Ketika itu perawat tersebut bertugas ambil sampel darah, kontak dengan pasien, dan mengurus administrasinya.

“Jadi kami mencurigai yang bersangkutan (perawat, red) pada waktu itu menangani pasien positif yang kami pindahkan ke RSUD Waled. Waktu itu pasien sempat membuka maskernya sambil marah-marah, kebetulan perawat itu menangani langsung saat itu,” jelas Ismail saat konferensi pers, Rabu lalu (22/4).

Ismail juga menjelaskan dua warga Kota Cirebon yang pernah dirawat di RSD Gunung Jati dan ternyata positif corona. Keduanya adalah ibu-ibu muda.

Yang satu datang dari Jakarta dan melahirkan di RSDGJ. Wanita ini sudah pulang dan dalam kondisi tidak ada gejala. Kemudian, seorang lagi juga baru datang dari Jakarta mengalami gejala demam tinggi dan flu, kemudian berobat ke RSDGJ dan hasil swabnya dinyatakan positif.

“Tapi sekarang, mereka juga sudah pulang karena sudah tanpa gejala, hanya menjalani karantina mandiri di rumah. Yang asal Kuningan tadinya statusnya PDP tapi sekarang juga sudah pulang dan pihak dinkes di sana sudah diberitahukan agar kondisi pasien tersebut terus dipantau,” kata Ismail.

SEMBUH

Data terbaru, Kamis (23/4), satu dari dua warga Kota Cirebon itu sudah dinyatakan sembuh. Data itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes. Ia mengatakan sembuhnya pasien berjenis kelamin perempuan tersebut didapat dari hasil uji sampel swab yang ke-2 dan ke-3. Hasilnya negatif.

“Jadi hari ini (kemarin, red) hasil swab yang ke-2 dan ke-3 keluar bersamaan dan hasilnya negatif. Memang agak cepat sembuhnya, karena baru saja kemarin tanggal 20 keluar hasil swab yang diambil tanggal 4 hasilnya negatif,” ujarnya.

Edy menjelaskan, sampel swab yang ke-2 dan ke-3 itu diambil pada tanggal 6 April dan 13 April. “Ini termasuk bagus, karena dia bisa jadi contoh penyintas yang survivor. Bisa dipelajari juga penanganan medis dan pola hidup dia seperti bagaimana hingga bisa cepat sembuh,” tandas Edy. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: