Dua Hari, 4.000 Warga Kuningan Tiba dari Perantauan

Dua Hari, 4.000 Warga Kuningan Tiba dari Perantauan

DUA hari jelang Ramadan, pemudik yang tiba di Kabupaten Kuningan meningkat dratis. Tercatat ada sekitar 4.000 warga Kuningan memilih pulang dari perantauan.

Angka ini tercatat di Posko Terpadu atau Pos Check Point di Pertigaan Tugu Ikan Sampora, Kecamatan Cilimus, 22-23 April. Pemudik yang datang mayoritas menggunakan jasa bus umum dan travel serta ada juga kendaraan pribadi.

Perwira Pengendali (Padal) Pos Sampora Ipda Endar Kuswanadi mengatakan, hingga Kamis (23/4) malam diprediksi sebagai puncak lonjakan pemudik dari Jakarta serta kota-kota lainnya. Hal ini diduga terkait kebijakan PSBB di Jabodetabek dan pengumuman larangan mudik Lebaran oleh Presiden Jokowi.

“Sejak hari Rabu ada 2.500 pemudik yang terdata di sini. Kemudian malam ini ada sekitar 1.500 pemudik. Diprediksi ini merupakan puncaknya perantau pulang kampung,\" papar Endar, Kamis malam (23/4).

Petugas pun sibuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka yang datang dicek suhu tubuhnya. Petugas juga tak henti-hentinya mengimbau pemudik untuk melaporkan diri ke perangkat desa masing masing. Serta melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Sementara pantauan di jalur pantura Cirebon, Kamis (23/4), terlihat banyak pemudik yang mencuri start untuk pulang ke kampung halaman. Setidaknya sejak pukul 11.00 WIB jalur pantura Cirebon dilintasi para pemudik, didominasi kendaraan roda dua.

Ahmad (36), perantau asal Jawa Tengah mengaku memutuskan pulang kampung terlebih dahulu. Apalagi pekerjaannya saat ini terhenti.

“Sementara waktu saya dirumahkan. Di sisi lain saya juga ingin berkumpul saat Ramadan bersama keluarga karena kami memiliki tradisi tersendiri saat memasuki Ramadan,” tukasnya. (ags/apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: