Prediksi Ada Lonjakan Pasien Covid-19, Pemkab Cirebon Siapkan RS Khusus atau Tambah Bed

Prediksi Ada Lonjakan Pasien Covid-19, Pemkab Cirebon Siapkan RS Khusus atau Tambah Bed

Pemkab Cirebon saat ini tengah menyiapkan rencana pelaksanaan tes PCR massal. Sebelum dilakukan, pemkab menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, termasuk kemungkinan terjadinya lonjakan kasus setelah pelaksanaan tes PCR.

LAPORAN: ANDRI WIGUNA, Cirebon

KEPALA Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni mengatakan, sudah bertemu bupati dan sekda terkait rencana pelaksanaan tes PCR massal.

“Alatnya kan sudah datang, tinggal menunggu reagen. Kalau semua sudah datang, tinggal pelaksanaan tesnya. Tapi sebelum itu semua, ada hal yang harus dilakukan yakni menyiapkan skenario jika saat tes ada lonjakan jumlah kasus,” ujar Enny saat dikonfirmasi Radar Cirebon.

Diakuinya, ada dua opsi yang saat ini tengah digodok. Pertama, menyiapkan salah satu rumah sakit yang sudah ada untuk dijadikan rumah sakit khusus guna menangani pasien dengan kasus virus corona.

“Rumah sakit itu nanti tak menerima pasien lain dan hanya untuk pasien Covid-19. Cuma memang ada kendala, butuh biaya yang sangat besar untuk hal ini. Setelah dihitung paling sedikit butuh Rp149 miliar. Tidak bisa dari APBD kita (semua, red), harus dari provinsi,” katanya.

Angka Rp149 miliar tersebut, lanjutnya, untuk melakukan pengadaan peralatan dan setting rumah sakit milik Pemkab Cirebon untuk menjadi rumah sakit khusus Covid-19. Opsi kedua, adalah dengan menambah kapasitas bed untuk ruang perawatan khsusu Covid-19 di sejumlah rumah sakit yang saat ini memang sudah ditunjuk untuk menangani Covid-19. Seperti RSUD Waled, RSUD Arjawinangun dan RS Paru Sidawangi milik Pemprov Jabar.

“Opsi kedua ini lebih realistis ketimbang menjadikan 1 rumah sakit menjadi rumah sakit khusus Covid-19 yang biayanya sangat besar. Kita sudah bertemu dengan pihak rumah sakit dan membahas opsi ini dan dari mereka siap meningkatkan kapasitas ruang perawatan atau bed untuk kasus Covid-19,” jelasnya.

Ia mencontohkan, jika skenario tes massal tersebut dilakukan, maka rumah sakit yang sudah ditentukan akan menambah kapasitas ruang perawatan atau bed. Seperti RSUD Waled yang awalnya 15 bed ditambah 40 bed sehingga nanti 55 bed. RS Arjawinangun juga ditambah kapasitasnya dari awal 23 bed ditambah 33 bed, dan RS Paru dengan 5 ICU dan 18 ruang isolasi.

Sementara itu, Ketua IDI kabupaten Cirebon, dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD MM mengatakan ada potensi lonjakan kasus jika dilakukan tes masal PCR. Ia memperkirakan ada lonjakan sekitar 5 persen dari jumlah sampel yang nantinya diperiksa.

“Kalau prediksi sekitar 5 persenan. Jika ada 2000 sampel yang dites, berarti sekitar 100-an. Ini makanya kita butuh antisipasi penambahan ruang perawatan atau ada rumah sakit khsusus untuk Covid-19. Semakin banyak sampel yang diuji, peluang penambahan kasusnya akan semakin besar,” jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: