Ubah Sanlat dengan Tebar Sembako, Kegiatan Santri Ponpes Husnul Khotimah

Ubah Sanlat dengan Tebar Sembako, Kegiatan Santri Ponpes Husnul Khotimah

CIREBON- Pandemi Covid-19 membuat banyak pihak mengubah agenda yang semula sudah disiapkan jauh-jauh hari. Salah satunya adalah agenda pesantren kilat (sanlat) Cirebon Islamic Smart Student Association (CISSA). CISSA merupakan perkumpulan santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK) Kuningan yang berdomisili di wilayah Cirebon.

Karena mewabahnya Covid-19, di mana pemerintah memberlakukan physical distancing, akhirnya sanlat yang semula akan diadakan di salah satu SMP di Kabupaten Cirebon itu diganti dengan kegiatan berbagi sembako bagi warga kurang mampu. Bagi-bagi sembako itu dilakukan di Kota/Kabupaten Cirebon.

Kemarin, kegiatan itu digelar di wilayah Perumnas, Harjamukti, Kota Cirebon. Koordinator kegiatan, Hamasah Almaqdis, mengatakan, aksi bagi-bagi sembako merupakan inisiatif para santri HK yang tergabung dalam CISSA HK. Sembako yang dibagikan merupakan hasil donasi dari para anggota dan beberapa orang donatur yang peduli terhadap kaum duafa. Khususnya di saat ada wabah pandemi corona.

Santri yang biasa disapa Hamas itu menjelaskan, selain di wilayah Perumnas, agenda serupa juga dilaksanakan di Jl Perjuangan, Kota Cirebon, serta Kedawung dan Sumber yang merupakan wilayah Kabupaten Cirebon. ”Semuanya dari iuran anggota dan dari donatur juga. Ada sekitar 100 paket yang dibagikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Hamas.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan pengganti kegiatan pesantren kilat yang sudah rutin dilakukan tiap bulan puasa. Adanya pandemi Covid-19, lanjut Hamas, sekolah memberlakukan belajar di rumah. Hal itu membuat kegiatan pesantren kilat tak dapat digelar di sekolah. “Makanya kita ganti dengan pembagian sembako. Mudah-mudahan kegiatan berbagi ini bisa terus dilakukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Ya, Hamas dan rekan-rekannya memanfaatkan bulan Ramadan ini untuk berbagi dengan sesama. Terutama warga yang membutuhkan uluran tangan. Karenanya, ketika sanlat ditiadakan, mereka akhirnya berdiskusi dan memutuskan turun langsung ke masyarakat membagikan sembako. “Alhamdulillah berjalan lancar,” pungkas Hamas. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: