Kasus Positif Covid-19 di Kuningan Tembus 21 Orang

Kasus Positif Covid-19 di Kuningan Tembus 21 Orang

KUNINGAN - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat kini mencapai 21 orang. Jumlah ini cenderung mengalami kenaikan dalam tiga hari terakhir, yakni dari 18 kasus menjadi 21 kasus positif.

Berdasarkan data Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan, Minggu (3/5), tercatat ada 15 orang rapid positif dan 6 orang positif terkonfirmasi swab. Namun dari jumlah itu, terdapat 4 orang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.

Sementara jumlah orang tanpa gejala (OTG) terdapat 45 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 89 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) ada 33 orang. Sedangkan total jumlah kasus Covid-19 secara keseluruhan di Kabupaten Kuningan menembus 1.739 kasus.

Kendati masih ada kenaikan kasus positif, namun sejauh ini angka kematian tidak tinggi. Hal ini menjadi kerja keras tersendiri tim medis dari sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kuningan.

“Kalau kasus kematian terakhir terjadi pada 28 April lalu dengan status ODP. Dilihat dari tren pekan ini, tidak ada kenaikan kasus kematian COVID-19,” kata Ketua IDI Kabupaten Kuningan dr Asep Hermana SpB FINANCS FICS MM saat memberikan keterangan persnya, Minggu (3/5).

Melihat kondisi ini, lanjut dia, menjadi salah satu upaya dan kerja keras dari paramedis yang bekerja di rumah sakit. Termasuk kelengkapan alat-alat medis dari rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 yakni RSUD 45 Kuningan, RS Linggajati, dan RS eks Citra Ibu.

“Kalau boleh saya berbangga, karena rumah sakit rujukan di Kuningan memiliki ruang isolasi yang baik dan terstandar. Sebab dilengkapi HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter dan negative pressure. Jarang rumah sakit yang memiliki kelengkapan itu,” tandasnya.

Menurutnya, rumah sakit bisa dikatakan sebagai pusat sumber dari berbagai jenis mikroorganisme yang dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan baik kepada petugas, perawat, dokter serta pasien. Maka pengaturan temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan secara keseluruhan, perlu mendapatkan perhatian khusus.

“Tentunya hal ini untuk mencegah berkembang biak dan tumbuh suburnya mikroorganisme tersebut. Terutama untuk ruangan-ruangan khusus seperti di ruang operasi, ruang isolasi maupun ruang lain yang diperlukan pengaturan temperatur, kelembaban udara relatif, kebersihan dengan cara filtrasi dan udara ventilasinya, serta tekanan ruangan yang positif dan negatif,” imbuh dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: