Sambut Lailatul Qadar, Keraton Kasepuhan Kirim Saji ke Makam Sunan Gunung Jati

Sambut Lailatul Qadar, Keraton Kasepuhan Kirim Saji ke Makam Sunan Gunung Jati

CIREBON - Selama 10 hari terakhir di bulan Ramadan, Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi \"maleman\", Rabu (13/5). Hajat maleman digelar setiap malam ganjil dalam rangka menyambut Lailatur Qadar.

Pada hajat maleman, Keraton Kasepuhan mengirim minyak kelapa, lilin dan ukup ke Astana Gunung Jati atau kompleks makam Sunan Gunung Jati.

Sultan Keraton Kasepuhan Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan, tradisi itu sudah turun temurun dilakukan. Maleman juga memilik filosofi yang terkandung dalam tradisi itu.

Di mana lilin dan minyak kelapa itu dinyalakan dengan kapas setiap malam ganjil pada sepuluh hari akhir Ramadan. Selain lilin dan minyak kelapa, dibakar pula ukup sebagai pengharum ruangan.

\"Tradisi ini merupakan salah satu dakwah sejak zaman Sunan Gunung Jati yang mengandung makna filosofis. Umat Islam untuk terjaga dari tidur dan lebih banyak berdoa, berzikir, membaca Alquran, salat sunah dan ibadah lainnya dengan harapan para malaikat yang membawa rahmat Allah lailatul qadar datang kepada umat,\" katanya.

Sultan Arief menuturkan, di saat wabah Covid-19 ini tradisi tersebut tidak melibatkan ibu-ibu.

\"Tradisi saji dan pengiriman hajat maleman ini dipimpin permaisiri Sultan Raden Ayu Syariefah Isye, ibu suri Raden Ayu Irawati Pakuningrat dan Direktur BPKK Ratu Raja Alexsaandra,\" tuturnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: