Perlu Kesadaran Physical Distancing di Pasar

Perlu Kesadaran Physical Distancing di Pasar

CIREBON– Satu pekan pasca pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Cirebon, aktivitas jual beli di pasar tradisional Kota Cirebon belum sepenuhnya menerapkan ketentuan dalam PSBB, utamanya dalam penerapan social distancing dan physical distancing.

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan Kota Cirebon, Akhyadi SE menjelaskan, untuk jam pembatasan operasional pasar, pihaknya mengklaim sudah berlaku efektif. Sebab, jam operasional pasar tradisional di Kota Cirebon selama masa PSBB ini, sudah diterapkan jauh-jauh hari sejak sebelum PSBB.

Namun, pihaknya mengakui untuk ketentuan kategori lainnya, masih belum semuanya diterapkan oleh warga pasar, utamanya para pembeli. Padahal, perumda sudah melakukan berbagai cara menginformasikan ketentuan ini, kepada para pedagang pihaknya bisa melakukan dengan tegas, tapi kepada pembeli pihaknya tidak bisa mengikat aturan ini.

“Sudah berbagai cara kami lakukan, terutama kepada penjual. Alhamdulillah sudah 80 persen mereka pakai masker dan menjaga kebersihan diri serta lapak sekitarnya. Kalau untuk pembeli, kami tidak bisa mengikat, walaupun sudah dikasih imbauan. Namanya juga manusia, akhirnya kami kembalikan ke individunya masing-masing,” ujar Akhyadi, kepada Radar Cirebon, Rabu (13/5).

Pihaknya juga belum berencana untuk memfasilitasi lapak-lapak dan kios pedagang pasar tradisional dengna plastik/fiber transparan untuk menjaga interaksi langsung penjual dan pembeli. Sebab, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Dalam hal ini, pihaknya mengemblikan ke SDM masing-masing manusia, sebab warga yang berinteraksi di pasar baik pmbeli maupun pedagang ada yang taat, ada yang setengah taat, bahkan ada yang tidak sama sekali. Pihaknya juga tidak mungkin memberikan tindakan tegas pada pembeli, melarang pembeli datang, bisa-bisa justru diprotes keras sama pedagang pasar.

“Kami sudah ingatkan tolong pedagang kalau bisa jangan ditanggapi melihat pembeli tidak pakai masker, kalau perlu tidak diladenin, biar semua sama-sama terjaga kesehatan dan keamananya, karena saat ini kesehatan itu mahal. Pedagang sih pada nurut. Tapi pembeli merasa raja, saya lihat di minimarket juga (pembeli) seenaknya saja tidak pakai masker,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: