Rob Rendam Permukiman Warga Legon Wetan Subang, Saat Bersamaan Datang Hujan Disertai Angin Kencang

Rob Rendam Permukiman Warga Legon Wetan Subang, Saat Bersamaan Datang Hujan Disertai Angin Kencang

SUBANG – Selain di wilayah Cirebon, hujan disertai angin melanda kawasan pesisir Subang, Jawa Barat, Rabu (20/5). Selain itu, air laut di wilayah Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, meluap dan terjadi rob.

Desa Legon Wetan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, salah satu wilayah yang terdampak rob. Bahkan akibat cuaca ekstrem, saat ini rob merendam permukiman warga Desa Legon Wetan. Sebagian warga Legon Wetan memilih mengungsi.

Salah satu warga Legon Wetan Felis Leo menuturkan, hampir bersamaan setelah air masuk rumah warga kemudian turun hujan dan angin yang cukup lebat. Dalam hitungan menit, air sudah meninggi seukuran betis.

Baca juga:

Cuaca Ekstrem, Tenda Pos Check Point Covid-19 di Cirebon Terbang Diterjang Hujan Disertai Angin

“Memang cepet sekali air naiknya, setelah isya, gak lama air sudah masuk ke rumah,” kata Felis, dikutip dari pasundanekspres.co.

Felis juga menyampaikan, kondisi tersebut membuat beberapa warga mengungsi dan meninggalkan rumah. Meski masih ada sebagian yang tetap tinggal di rumah dan menjaga barangnya.

“Iya ada warga yang sudah pergi mengungsi, mencari daerah yang lebih tinggi,” ucap Felis. Hingga saat ini, bersama beberapa rekan termasuk tetangganya mengabarkan masih berada di rumah dan berjaga-jaga.

Sementara itu Pjs Kepala Desa Mayangan Wiharta mengatakan, informasi yang diterima terjadi rob atau atau air laut yang pasang mendadak. Ditambah angin yang bertiup cukup kencang.

“Ini mau ke lokasi, karena kondisinya mendadak air datang dan langsung tinggi, jadi ada warga yang sudah banyak yang mengungsi, mudah-mudahan tidak lama dan ini cepet surut,” ucapnya.

Sementara di Jalan Pondok Bali-Pamanukan banyak warga yang panik mengungsi ke wilayah Selatan atau menuju arah Pamanukan. Warga meminta pihak terkait seperti BPBD untuk segera meninjau lokasi untuk meredam kepanikan di lapangan.

Bahkan dari video yang beredar di redaksi radarcirebon.com, warga Mayangan Desa Legon Wetan berhamburan keluar. Warga panik karena beredar kabar tsunami.

Sementara berdasarkan informasi dari BMKG, di laut dan pesisir pantura terjadi angin kencang. Kawasan Tanjung Priok angin sampai dengan 28 knot.

Karena itu BMKG mengimbau nelayan agar malam ini tidak melaut. Diprediksi, Kamis (21/5) pagi kondisi akan lebih lebih baik. (ygi/man/hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: