Dari Kegiatan Lari Juang 75 Km HUT RI yang Digelar Cirebon Runners

Antusias masyarakat untuk menyemarakan hari kemerdekaan, terlihat jelas dalam Lari Juang HUT ke-75 RI. Meski mulanya digelar hanya untuk internal anggota Cirebon Runners (Core), namun dalam pelaksanaannya membeludak diikuti masyarakat umum.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon

KETUA Pelaksana Lari Juang, Sudarso menuturkan, kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Indonesia. Untuk merasakan perjuangan, rute sejauh 75 KM ini pun dibuat.

Namun anggota Core yang ikut bisa memilih jarak tempuh sesuai kemampuan. Yakni ada 4 jarak tempuh yang disediakan mulai dari 8 KM, 17 KM, 45 KM, dan 75 KM.

Kegiatan pertama yang hadir di Cirebon ini, termasuk dalam kategori ultra marathon. Pasalnya, telah melebihi jarak 42 KM di mana jarak tersebut adalah yang standar untuk lari marathon.

Meski begitu, kegiatan lari juang kali ini digelar secara tematik dan have fun. Sehingga, tidak ada keharusan para pelari mencapai target tersebut.

\"Lari full road, bukan race. Tidak perlu memaksakan diri, yang penting lari happy,\" tegasnya.

Kegiatan dimulai pukul 06.15 WIB dan finish sekitar pukul 16.30 WIB. Dengan rute Radar Cirebon, Bypass, arah Plered, belok ke Sumber via Fatahillah, kembali ke pantura via Plumbon, Palimanan, Arjawinangun, Suranenggala, tembus Gunung Jati, arah kota, Cangkol, Kalijaga, finish di Radar Cirebon.

Panitia sekaligus Anggota Cirebon Runners, Sianna Kaur mengungkapkan, antusias masyarakat terhadap kegiatan ini, ternyata sangat baik. Terbukti, dengan peserta yang membeludak hingga sekitar 100 peserta.

Kegiatan lari juang ini terus semarak dari pagi hingga sore. Meski beberapa pelari lebih banyak yang mengambil rute 8 KM dan 75 KM. \"Untuk yang full lari 75 KM ada sekitar 5 orang,\" terangnya.

Selama rute yang ditempuh, kata Sianna, rute terberat yang dilalui saat melintas di Palimanan menuju Suranenggala. Cuaca yang panas terik menjadi kendala selama rute tersebut.

\"Jam 11.30 juga jam 15.00 WIB jadi tantangan terberat. Pasalnya, cuaca panas benar-benar terik,\" ungkapnya.

Meski begitu, para pelari pun bisa menyelesaikan jumlah jarak yang ditentukan. Dengan diiringi water station berjalan, para pelari juga tetap terasupi makan dan minum selama kegiatan berlangsung.

Tak lupa karena masih dalam masa pandemi, para pelari juga menerapkan social distancing dan sejumlah protokol kesehatan lainnya.

Sumber: