Nama Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi Diprotes Warga hingga Anggota Dewan, Menteri Perhubungan Dibawa-bawa
Suasana di Jalan Siliwangi Kota Cirebon depan Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi, Jumat, 26 September 2025. -Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Rencana perubahan nama Stasiun Kejaksan menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi menuai polemik di kalangan masyarakat Kota Cirebon.
Banyak pihak menilai, keputusan tersebut perlu dikaji secara mendalam, khususnya dari aspek sejarah dan budaya.
Stasiun Cirebon Kejaksan selama ini dikenal sebagai salah satu bangunan bersejarah di Kota Cirebon.
Bahkan, stasiun tersebut telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya, sehingga memiliki nilai historis yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
BACA JUGA:3 Pengedar Sabu Ditangkap di Cirebon, 1 Warga Kabupaten, 2 Warga Kota
BACA JUGA:Maling Motor Beraksi di Pamengkang Cirebon, Honda Beat Jadi Sasaran
Sejumlah tokoh masyarakat, pegiat sejarah, Anggota DPRD Kota Cirebon hingga warga menilai, perubahan penamaan bisa berdampak pada hilangnya identitas sejarah yang sudah melekat pada Stasiun Cirebon.
Nama “Kejaksan” sendiri merupakan bagian dari perjalanan panjang Cirebon yang kental dengan nilai budaya dan perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Tim Ahli Cagar Budaya Kota Cirebon melalui Dr R Pandji Amiarsa SH MH menyayangkan pihak PT KAI menetapkan perubahan penamaan Stasiun Kejaksaan menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi tanpa melalui konsultasi maupun diskusi publik melibatkan Pegiat Kebudayaan Kota Cirebon.
"Bagaimanapun penamaan tersebut bukan hal yang sederhana. Karena terkandung nilai penting sejarah, sehingga diperlukan kajian mendalam dari aspek sejarah dan budaya bila bermaksud melakukan perubahan penamaan. Karena stasiun kejaksan merupakan bagian dari Bangunan Cagar Budaya yang telah ditetapkan, sehingga nilai historisnya sangat mendalam. karenanya untuk diadakan perubahan perlu memperhatikan kaidah nilai kesejarahan yang tidak begitu saja diabaikan," ungkapnya kepada Radarcirebon.com, Jumat (26/5/2025).
BACA JUGA:JNE Resmi Jadi Official Logistics Partner Konser Snada Indonesia, Dukung Industri Musik dan Budaya
Ketua TACB Kota Cirebon itu berharap agar perubahan penamaan tersebut untuk ditunda sementara.
"Ini harus didahului dengan diskusi maupun kajian melibatkan para pegiat kebudayaan dan sejarahwannKota Cirebon," ucapnya.
Hal senada dikatakan Jajat Sudrajat tokoh budayawan Cirebon. Kepada Radarcirebon.com Jajat menegaskan bahwa PT KAI harus meminta saran terlebih dahulu kepada budayawan dan sejarahwan Cirebon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


