Pekerjaan Infrastruktur Pajajaran
Prasasti Batutulis menceritakan bahwa Sri Baduga memperbaiki kota dan memperkokoh pertahanan dengan membuat parit.
Kemudian membangun telaga yang disebut Talaga (Wa)Rena Mahawijaya atau Sanghiyang Rancamaya, lengkap dengan sebuah pulau di tengah danau yang bernama Bukit Badigul.
BACA JUGA:Festival Pekalipan: Upaya Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
Selain itu Talaga (Wa)rena Mahawija berfungsi sebagai pengendali bencana banjir yang terjadi di wilayah hilir yaitu Sunda Kalapa (Jakarta sekarang).
Pembangunan bendungan dan parit ini sangat penting bagi Pajajaran yang komoditas utama perdagangannya adalah sayur dan buah. Pembangunan bendungan tersebut ditujukan untuk pengendalian banjir dan mengatasi masalah pengairan di areal pertanian.
Apa yang telah dilakukan oleh Sri Baduga sangat penting untuk direnungkan terutama oleh para pemegang kekuasaan dan pembuat kebijakan.
Karena bagi para pemimpin penting untuk berpikir secara luas serta belajar dari sejarah para pemimpin di masa lalu.
BACA JUGA:Rocky Gerung Jelaskan Maksud dan Tujuan Bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka
Meski Prabu Siliwangi baru jadi Raja Pajajaran di umur 81 tahun, namun visinya mampu membawa kerajaan menuju kegemilangan.
Bahkan, meski Prabu Siliwangi hanya bertakhta selama 39 tahun, kejayaan Pajajaran masih diperbincangkan hingga kini.
Sri Baduga Maharaja setelah menjabat sebagai Raja Pajajaran, kemudian wafat di usia 120 tahun. Hal itu, sesuai yang dituliskan dalam Prasasti Batu Tulis yang mengisahkan masa kejayaan Prabu Siliwangi.