Radarcirebon.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan fungsionalisasi flyover atau jalan layang Kopo di Kota Bandung, Sabtu 1 September 2022.
Fungsionalisasi yang dimaksud ialah melakukan uji kelaikan kondisi jalan dan infrastruktur pendukung.
"Hari ini kita sudah menyelesaikan pengetesan kelaikan jalan di flyover Kopo. Ini disebut juga flyover "KOREA'", Kopo Area. Nah, hari ini sudah resmi dinyatakan laik fungsi," kata Ridwan Kamil.
Ia menuturkan, perlintasan layang Kopo ini memiliki panjang 1,3 kilometer dengan nilai konstruksi Rp 288 miliar. Sedangkan untuk pembebasan lahan dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 141 miliar.
BACA JUGA:Hasil BRI Liga 1 Musim 2022-2023: Arema FC Kalah dari Persebaya 2-3, Aremania Ngamuk
Adapun sebelum melakukan uji kelaikan pada hari ini, jalan layang Kopo telah dicoba beberapa kali oleh masyarakat umum, namun belum diperbolehkan dilintasi pada malam hari.
"Minggu kemarin beberapa hari dilakukan pengetesan," sebut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Dalam kesempatan tersebut Kang Emil juga menyanggupi mendesain Monumen Cibaduyut untuk menjadi ikon jalan layang Kopo.
"Tambahannya adalah pembangunan Monumen Cibaduyut yang sudah disosialisasikan oleh Pak Camat, responsnya baik. Saya sendiri yang akan mendesainnya. Insya Allah akan dibangun secepatnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Lagi, Empat Orang Pekerja di Papua Tewas Usai Diserang KKB, Begini Proses Evakuasi Jenazahnya
Selain itu, untuk menambah keindahan jalan layang Kopo, sesuai dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kang Emil akan menghadirkan ornamen pendukung guna menghidupkan jalan layang Kopo, sehingga menjadi kebanggaan warga sekitar.
"Ada masukan dari Pak Menteri (PUPR), sepanjang 1,3 kilometer ini supaya ada ornamen agar siang hari tidak terlalu rata. Mengapa rata karena jalan ini menggunakan terknologi baru. Lampunya ditaruh di bawah," ujar Kang Emil.
"Atas arahan Pak Menteri, saya akan coba, sehingga dalam sekian bulan ke depan tempat ini menjadi tempat membanggakan secara fungsi, konstruksi, maupun estetikanya," pungkas Kang Emil. (jun/fin)