"Perlu sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak sembarangan membeli obat. Bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga dewasa. Sekarang ini banyak loh yang gagal ginjal padahal masih muda," tuturnya.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BPJS Kesehatan, 22 Posisi yang Dibutuhkan, Buruan Siapkan CV
BACA JUGA:Nasdem Pakai Lagu Feast Tanpa Izin, Ditunggu Transferannya
Dokter, kata dia, siap mengikuti edaran dari pemerintah. IDI juga mengimbau kepada seluruh dokter untuk mengikuti anjuran dari pemerintah.
"Ini pemerintah kan sedang melakukan penelitian dulu, jadi kita ikuti dulu apa yang dianjurkan," tandasnya.
Sebagai informasi, parasetamol adalah obat yang biasa dipakai meredakan demam juga nyeri, termasuk haid, sakit gigi, dan lainnya.
Obat parasetamol tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari tablet, tetes, suppositoria, infus hingga kemasan sirup.
BACA JUGA:Ronaldo Pergi Sebelum Pertandingan MU vs Tottenham Selesai, Evra salahkan Ten Hag
BACA JUGA:Sudah 99 Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut, Dihubungkan Vaksin Covid-19, Kemenkes: Tidak Ada Hubungan
Sampai saat ini, parasetamol masuk dalam kategori obat bebas dan dapat digunakan oleh dewasa dan anak-anak.
Karena itu, parasetamol sebenarnya tidak berbaya. Yang berbahaya adalah cemaran dari etilen glikol dan dietilen glikol.
Sebagai bentuk kewaspadaan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan edaran penghentian sementara parasetamol sirup termasuk semua jenis obat dalam bentuk sirup dilarang.