Radarcirebon.com, BEKASI - Imbas analog TV atau analog switch off, masyarakat Kota Bekasi berbondong-bondong mencari set top box (STB) di toko elektronik.
Toko Elektronik yang menyediakan set top box di Bekasi adalah Jalan Ir. Juanda, tepatnya Proyek.
Disana beberapa toko elektronik nampak memasang beberapa pengumuman jika telah menyediakan berbagai merek set top box.
Junaedi (40) Salah satu pemilik toko elektronik di Jalan Ir. Juanda mengatakan beberapa hari ini penjualan set top box mengalami kenaikan hampir 50 persen sebelum akhirnya TV analog beralih ke digital.
BACA JUGA: Komisi III DPRD Tinjau Pembangunan TPAS Kubangdeleg
BACA JUGA:Tips Memilih dan Membeli Set Top Box Berkualitas
“Ya, kalo dibilang naik pasti naik. Karena kan masyarakat pada akhir memang harus beralih dan itu tentu pasti penjualan STB pun mengalami kenaikan,” katanya, Jumat 4 November 2022.
Meskipun mengalami kenaikan jumlah penjualan, namun Junaedi mengaku dalam sehari hanya menyediakan 50 STB.
Ia beralasan pemesanan STB membutuhkan waktu dari distributornya, itupun jumlah permintaan terkadang tidak sesuai.
“Ya kita akan mesen dulu nih. Ada batasnya juga saat pemesanan. Misalkan mesen 50 unit, paling dapet 20 unit atau 10 unit per mereknya. Jadi enggak langsung dapat,” terangnya dikutip dari pojoksatu.id.
BACA JUGA:Konser NCT 127 di Ice BSD Tangsel Terpaksa Dihentikan oleh Aparat Keamanan, Ada Apa?
BACA JUGA:Sebentar Lagi Akan Berdiri Universitas Islam Pertama di Wilayah Cirebon Timur, Dimana Lokasinya?
Junaedi menjelaskan, untuk satu buah STB sendiri dihargai mulai Rp250.000, itu mengaku menyediakan 3 merek STB yaitu Matrix, Sanex, dan Noise.
Sementara untuk antena UHF dihargai mulai Rp150.000. Bagi pembeli yang ingin membeli STB, pihak toko akan memprogram STB-nya sehingga pembeli tinggal memasang ke TV di rumah.
“Di sini nanti kita programin nanti sampe rumah tinggal colokin aja di TV masing masing, ini kan model tinggal kita program aja tidak usah diubah lagi atau diprogram lagi,” demikian kata dia.
BACA JUGA:Mahfud MD Siap Berdebat dengan pihak Pihak MNC Group Terkait ASO
BACA JUGA:156 Daftar Obat Aman dari Kemenkes, Beda dengan BPOM yang 198, Ini Alasannya Bunda