Bos Obat Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut, Pabriknya Ada di Depok

Kamis 24-11-2022,18:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Pipit menjelaskan bahwa penetapan tersangka terhadap E sejak kasus di CV Samudera Chemical naik ke tahap penyidikan.

Pipit menyebut bahwa E secara formil sudah memenuhi kriteria sebagai tersangka.

“Iya secara formil nya kan sudah ada terjadi dia sudah, tinggal kita melengkapi alat bukti,” kata Pipit.

Menurutnya, saat ini penyidik sedang mendalami barang bukti serta mencari keberadaan E. Pasalnya, tersangka E sudah dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik Polri.

BACA JUGA:Kasus Buang Bayi di Majalengka, DSA Dinikahkan dengan Lelaki Pujaan Hatinya, Selesai Akad Kembali Ditahan

“Ya penyidik kan sedang melakukan penyelidikan keberadaan saudara E. Emang enggak mudah. Penyidiknya juga belum pernah ketemu belum pernah kenal,” ujar Pipit.

Terpisah, salah satu warga setempat menjadi tetangga pabrik di RT2/13 Kelurahan Tapos, Ainih menjelaskan, sejak digeruduk polisi aktifitas di pabrik sudah terlihat sama sekali. Bahkan para pekerja yang biasanya pesan makan dan kopi sudah tidak tampak lagi.

“Ibu nggak kenal sama sekali sama orang-orang pabriknya. Cuma tau muka aja, karena biasa beli kopi dan makan di warung sini,” ungkapnya saat dikonfirmasi Harian Radar Depok, Rabu 23 November 2022.

2

Menurutnya, keberadaan pabrik dilokasi tersebut belum berjalan lama, sebab penghuni pabrik tidak dikenal warga setempat. Sehingga tidak ada yang mengetahui secara lengkap asal muasal pabrik dan penghuni yang menjaga.

Disampaikan Ainih, penghuni yang setiap hari beraktiftias sama sekali terlihat sang pemilik atau pengelola. Pasalnya seluruh penghuni penampilannya tidak menampakan kemewahan, seperti tidak menggunakan mobil, menggunakan celana panjang, dan lainnya.

“Tidak tau pemiliknya siapa, cuma ada yang jaga-jaga aja. Tapi kalau pemiliknya, kayanya tidak pernah ada disini,” terangnya.

Ainih memastikan, seluruh pegawai pabrik yang beraktifitas selama setahun di lokasi tersebut bukan dari warga setempat. Hal ini karena wajahnya tidak dikenali masyarakat Jalan Damai, Kecamatan Tapos.

Selama pabrik tersebut beraktifitas, kata Ainih, sejumlah pekerja pabrik yang berjumlah lima sampai enam orang tersebut tidak kerap berinteraksi, ataupun memperkenalkan diri kepada warga setempat. 

“Makanya jadi ibu nggak kenal sama sekali,” ungkapnya.

Tak hanya Ainih, tetangga sebelah kanan pabrik yang enggan menyebutkan namanya, juga mengatakan hal serupa. Aktifitas pabrik sama sekali tidak diketahui, apalagi para penghuninya yang bekerja.

“Sama sekali saya tidak tau nama-namanya, apalagi rumahnya semua. Yang saya tau Cuma ada pabrik kecil-kecilan di sebelah rumah. Sebatas itu saja,” bebernya.

Kategori :