“Di dunia Channa ini akan berputar, yang mahal akan jadi murah, yang murah akan jadi mahal. Begitu terus sampai nanti akan stabil sendiri,” demikian dikatakan Aji Pangestu di kanal Youtube Bang Fish.
Aji juga menunjukan situasi yang berbahaya bagi dunia Channa di Indonesia. Misalnya, jika terjadi fenomena penurunan harga dari semua jenis Channa, dari harga termurah sampai termahal.
“(Kalau seperti itu) pasti berbahaya sekali untuk dunia Channa itu sendiri,” katanya.
Pria kelahiran Bengkulu ini tidak memungkiri, bahwa harga Channa memang selalu naik dan turun.
Ada yang sedang mahal tiba-tiba turun. Tapi tidak sedikit yang sebelumnya murah malah tiba-tiba naik.
Nah, untuk Channa Barca sendiri, menurut Aji Pangestu, penurunan harganya tidak terlalu drastis.
Untuk ukuran orang awam, justru masih tergolong mahal.
Oleh karena itu, bagi para pemilik Channa Barca, Aji menyarankan untuk tidak perlu risau dan galau dan tidak terburu-buru menjual Channa Barca koleksinya.
“Kalian harus bertahan. Jangan takut nanti engga laku. Jangan, stop dan hentikan semua (keluhan) itu,” ujarnya.
“Kalian harus seperti Bang Fish, laku engga laku tetap di-keep. Pasti suatu saat, orang luar pun akan ngambil dari Indonesia. Mereka cari ikan-ikan kualitas di Indonesia, apa lagi Channa Barca,” imbuhnya.
Nah, di kalangan pehobi baru, Channa Barca sendiri sudah mulai banyak dikoleksi. Karena harga yang sebelumnya mahal sekarang menjadi lebih terjangkau.
Seperti diketahui, ikan Channa atau lebih dikenal di Indonesia sebagai ikan Gabus, saat ini telah naik kelas menjadi jenis ikan hias yang dikoleksi dan bernilai tinggi.
Bahkan, saat ini mulai menjamur komunitas para pehobi Channa di Indonesia. Dan kontes ikan Channa telah digelar di berbagai daerah.