“Anak saya laki-laki semua dan saya ingin punya anak perempuan. Jadi setiap ada anak kecil perempuan saya merasa seneng aja,” kata S lagi pada saat konferensi pers.
5. Korban kapok mengaji di madrasah
Perbuatan bejat pelaku menimbulkan trauma yang besar terhadap para korban.
Diungkapkan Kapolres Cirebon Kota AKBP Ariek Indra Sentanu, sebelum lapor polisi, para orangtua korban mendatangi madrasah untuk mengonfirmasi perbuatan pelaku.
Sebelum itu, para orangtua merasa resah lantaran anak-anak mereka enggan berangkat ke madrasah untuk mengaji.
Beberapa korban kemudian menceritakan perbuatan S kepada orangtua mereka.
Dari situlah kasus guru ngaji cabul di Cirebon ini mulai terungkap. Para orangtua kemudian mendatangi madrasah pada 7 Februari 2023.
Tiga hari kemudian, yakni pada 10 Februari 2023 digelar pertemuan di Balai Desa Pasindangan Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, namun tersangka tidak hadir.
Baru pada malam harinya, tersangka S datang ke rumah Kepala Desa Pasindangan dan mengakui perbuatannya.
Di hari yang sama, salah satu orangtua korban melaporkan perbuatan baik S ke Polres Cirebon Kota. Dua hari kemudian, pelaku diringkus oleh Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kota.