Babad Cirebon Ada 4 Versi, Nomor 1 dan 2 Lebih Mendekati Fakta Sejarah, Begini Penjelasan KH Ahmad Baso

Selasa 28-03-2023,12:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Babad Cirebon ternyata memiliki 4 versi. Hal ini dijelaskan oleh peneliti sejarah Islam Indonesia, KH Ahmad Baso.

Peneliti kelahiran Makassar ini menyebutkan bahwa, Cirebon selain dikenal dengan berbagai kulinernya yang khas, juga terkenal dengan karya sastranya.

Karya sastra yang dimaksud KH Ahmad Baso adalah naskah-naskah kuno yang antara lain berupa babad yang mengisahkan perjalanan hidup para pendiri Cirebon.

Kader muda Nahdlatul Ulama ini mengatakan, naskah-naskah kuno yang berasal dari Cirebon tersebar di sejumlah perpustakaan dunia.

"Ratusan naskan Cirebon tersebar di berbagai perpustakaan dunia. Di London, di Leiden, di Jakarta, di Jerman, di Paris. Dan salah satu yang terkenal itu adalah Babad Cirebon," ungkapnya dikutip dari kanal Youtube BKN PDI Perjuangan.

Nah, lebih lanjut KH Ahmad Baso menjelaskan, bahwa Babad Cirebon memiliki banyak versi. Namun, setelah diklasifikasikan menjadi 4 versi yang paling dominan.

BACA JUGA:Cerita Nasabah BPR KR Indramayu, Uang Ratusan Juta Lenyap, Bombom: Harus Ngamuk Dulu

Nah, untuk mengetahui lebih jauh, berikut ini adalah 4 versi Babad Cirebon yang dijelaskan KH Ahmad Baso dalam acara Inspirasi Sahur di kanal Youtube BKN PDI Perjuangan.

1. Otentik Langsung dari Sunan Gunung Jati

Menurut KH Ahmad Baso, naskah Babad Cirebon yang otentik dari Sunan Sunan Gunung Jati adalah yang diriwayatkan oleh Maulana Hasanudin Banten.

Diketahui, Maulana Hasanudin merupakan Sultan Banten yang tidak lain adalah putra dari Sunan Gunung Jati Cirebon atau Syekh Syarif Hidayatullah.

"Ini asli karena disebut di sini sanadnya atau periwayatan dari Maulana Hasanudin sampai ke pemilik terakhir naskah ini, yakni Ratu Bagus Muhammad Soleh tahun 1712," tutur Ahmad Baso.

Naskah ini mencakup cerita dari Sunang Gunung Jati dan gurunya yakni Sunan Ampel. Serta kisah mengenai Maulana Hasanudin.

BACA JUGA:KAI Daop 3 Cirebon Buka Pendaftaran Angkut Motor Gratis saat Mudik, Ini Caranya

BACA JUGA:Kasus Kredit Macet BPR KR Indramayu Memanas, Bupati Nina: Uang Itu Milik Rakyat Indramayu!

Kategori :